TUBAN - Kondisi jalan di Desa Pulogede, Sotang, dan Desa Cokrowati, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban rusak parah. Kerusakan jalan tersebut sering kali mengakibatkan korban berjatuhan.
Jalan yang menjadi satu-satunya penghubung antar desa, yakni ke Desa Mnder, Ngulahan, dan Desa Dikurniakan ini menjadikan masyarakat geram, sebab banyaknya lubang yang ada di jalan tersebut tak kunjung mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Camat Tambakboyo, Hery Subagyo menjelaskan, memang kerusakan jalan itu sudah lama terjadi, yang semula titik kerusakannya sedikit jadi melebar. Pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa, hanya melaporkan kepada yang berwenang yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tuban.
"Memang wilayahnya di Kecamatan, tapi kalau masalah teknis pemeliharaan, perawatan, dan pembangunannya itu ada di Dinas PUPR," ungkap Hery Subagyo saat ditemui suaraindonesia.co.id diruang kerjanya kemarin, Selasa (18/05/2021).
Hery sapaan akrabnya juga menambahkan, meski di tingkat kecamatan sendiri telah seringkali mengadukannya kepada kordinator wilayah (korwil) yang dinaungi UPTD PUPR, dan memiliki wilayah kerja di Kecamatan Jenu, dan Kecamatan Tambakboyo, namun hingga saat ini masih belum ada tindak lanjut.
Saat disinggung soal kerusakan jalan yang sudah lama, Hery mengungkapkan bahwa, sejak awal pandemi Covid-19, jalan tersebut sudah rusak. Upaya yang dilakukan pihak Kecamatan, sudah melakukan pengajuan ke Pemerintah Kabupaten, karena jalanan tersebut miliknya Kabupaten, dan menjadi kewenangan dari Kabupaten yaitu PUPR.
"Terkait dengan pelaksanaan, perencanaan pembangunan, sudah ada lelang atau belum, juga kita masih menunggu," tutur pria asal Jenu itu.
Lanjut, upaya pemerintah Kecamatan sudah mengirimkan data yang sebelumnya sudah dilakukan survey, dari peninjauan, pengambilan gambar kemudian disusun dan dikirimkan ke PUPR.
"Data yang pernah dikirim hingga saat ini memang berbeda, sebelumnya jalanan yang rusak hanya terlihat segini, sekarang semakin melebar. Sedangkan kita hanya sebagai pemangku wilayah, ada kejadian, kita melaporkan," imbuhnya.
Kata Hery, tidak hanya pihak kecamatan, telah banyak warga yang melaporkan adanya kerusakan jalan tersebut, namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Hanya saja pengaduan dari masyarakat tersebut dibuatkan laporan tertulis yang kemudian disampaikan ke PUPR.
"Kita ada group Kepala Desa (Kades) dan perangkat se-Kecamatan Tambakboyo, jadi tahu kalau misalkan ada laporan dari warga itu," jelasnya.
Hery juga berharap agar Pemkab Tuban atau Dinas PUPR segera merespon laporannya, agar tidak lagi menimbulkan korban jiwa akibat melintasi jalan rusak tersebut.
"Kami sangat memahami bahwa anggaran banyak yang terkena refocusing akibat Covid-19. Untuk itu, saya berharap agar Pandemi Covid-19 ini segera berlalu, sehingga pembangunan ini dapat dilanjutkan disegala bidang. Sehingga akses pemanfaatan bisa dirasakan semuanya," harapnya.
Sementara itu, Rudi (26), salah seorang warga setempat menceritakan, banyak pengendara roda dua yang terjatuh akibat jalan rusak, apalagi banyaknya truk yang melintas secara bergantian juga sangat berdampak kepada masyarakat lainnya.
"Kemarin baru saja ada ibu-ibu yang jatuh, boncengan bertiga. Sering sih, kadang gak tahu kalau jalannya rusak pas malam-malam gitu gak kelihatan," kata dia.
Rudi berharap pemerintah lebih memperhatikan akses jalan yang ada di desa terlebih Kecamatan Tambakboyo.
"Ya semoga segera diperbaiki lah, jalanan sudah rusak parah seperti itu kok dibiarkan saja, apalagi pas hujan juga menjadi semakin parah," pungkasnya.
Selain itu, sampai diterbitkannya berita ini, pihak Dinas PUPR Tuban belum dapat dikonfirmasi konfirmasi. (Diah/Nang).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi