TUBAN - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tuban menargetkan, perbaikan permanen Jembatan Simo-Glendeng yang menghubungkan Tuban-Bojonegoro yang longsor akibat tergerus aliran Sungai Bengawan Solo sejak November 2020 lalu, tuntas dalam empat bulan.
"Rencana target waktu pengerjaan jembatan 4 bulan dan untuk mulai pengerjaannya fleksibel menunggu selesai proses lelang," kata Kepala Dinas PUPR Tuban, Agung Supriyadi kepada suaraindonesia.co.id, Selasa, (25/05/2021).
Agung menyebut, hingga saat ini proses pembangunan jembatan permanen masih dalam proses pengajuan pengadaan barang dan jasa.
"Infonya dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ini dalam tahap proses pengajuan ke ULP untuk pengadaan barang jasanya," ungkapnya.
Lebih lanjut, pengerjaan perbaikan jembatan akan dibangun jembatan penghubung sepanjang 15 meter, dengan menelan dana hingga 6 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tuban.
"Rencana membuat jembatan penghubung baru dengan panjang sekitar 15 meter. Jadi jembatan yang lama, dibuatkan lagi satu bentang ke arah Tuban," jelasnya.
Selain itu, pembangunan jembatan permanen Simo-Glendeng, kata Agung, sudah melalui kajian untuk mengantisipasi adanya longsor yang sama.
"Pembangunan jembatan itu salah satunya untuk mengurangi dorongan tanah dari bawah," ujarnya.
Sekadar diketahui sebagai upaya penanganan darurat jembatan Simo-Glendeng, PUPR menyiapkan jembatan darurat sebagai jalur alternatif sementara bagi roda dua dan pejalan kaki.
Untuk kendaraan roda empat dan truk besar arus lalu lintas dari Tuban ke Bojonegoro maupun sebaliknya sementara dialihkan ke rute Ponco-Parengan-Kali Khetek. (Irq/Nang).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi