PURWOREJO-Puluhan Tim Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Koordinator Kabupaten, Koordinator Kecamatan, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH di Desa Jatimalang dan anggota Koramil Kecamatan Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah, mengikuti kegiatan bakti sosial bersih pantai dan pelatihan mengolah sampah yang dilaksanakan oleh Forum Sumber Daya Manusia (SDM) Program Keluarga Harapan Kabupaten Purworejo di kawasan pantai Dewaruci Desa Jatimalang, pada Kamis (3/6/2021).
Mereka secara antuasis bersama-sama dengan membawa bak sampah dan kantong plastik guna memunguti sampah baik organik dan non organik yang berserakan ditepi pantai. Sampah yang tak berguna yang berhasil mereka kumpulkan kemudian di bakar dan sampah plastik yang berguna mereka kumpulkan sebagai bahan pelatihan. Pelatihan mengolah sampah sendiri dilaksanakan di pos Angkatan Laut Desa Jatimalang dengan menghadirkan pelatih profesional dari Purworejo.
Hadir dan membuka kegiatan itu, Kasubdit Sumber Daya Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Kementrian Sosial Republik Indonesia, Ari Widiyanto dan Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Purworejo, Sri Lestariningsih.
"Menghadapi libur panjang lebaran atau Idul Fitri 2021 kemarin dengan banyaknya sampah yang berserakan ditepi pantai Dewaruci maka kami Forum Program Keluarga Harapan Kabupaten Purworejo menggelar kegiatan bersih pantai dan mengedukasi bagaimana memanfaatkan sampah yang ada di pantai ini untuk kita olah dan kita buat menjadi media tanaman hidroponik. Harapanya sampah yang ada di pantai bisa dikurangi dan ada nilai manfaat bagi warga di Desa Jatimalang," jelas koordinator kegiatan yang juga koordinator Forum PKH Kecamatan Purwodadi, Wahyudi, saat ditemui dilokasi.
Dikatakan, peserta bakti sosial bersih pantai dan pelatihan itu di ikuti oleh 32 orang perwakilan Tim Pendamping PKH dari 16 Kecamatan, koordinator Kabupaten dan Kecamatan serta sejumlah warga PKM PKH di Desa Jatimalang.
"Yang dilatih adalah pembuatan media tanaman dari limbah plastik berupa botol mineral untuk dijadikan media tanaman hidroponik," katanya.
Menurutnya, sampah yang cukup banyak ditemukan di pantai Desa Jatimalang adalah botol plastik, yaitu tempat minuman berbagai jenis minuman pabrikan yang digunakan pengunjung untuk minum saat cuaca panas dan banyak disediakan di warung di kawasan pantai Dewaruci Desa Jatimalang.
"Tanaman hidroponik identik dengan harga yang cukup mahal karena banyak menggunakan media pipa dan netpot yang harus beli di toko, namun dengan menggunakan sampah plastik ini maka menjadi mudah dan murah," ujarnya.
Disampaikan, pelatihan itu dilaksanakan sebagai salah satu upaya pemberdayaan yang diberikan kepada Tim Pendamping di 16 Kecamatan, yang nantinya bisa ditularkan kepada seluruh warga dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH di Kabupaten Purworejo.
"Dimasa pandemi ini, Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan mengalami kesusahan dalam mencari sumber penghasilan, salah satu cara untuk mengurangi pengeluaran adalah mereka bisa menyediakan stok tanaman sendiri yang bisa untuk dikonsumsi, harapanya adalah mereka bisa membuat media botol plastik bekas untuk dijadikan media tanaman hidroponik sendiri," harapnya.
Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Purworejo, Sri Lestariningish, mengatakan, tujuan pelatihan itu dilaksanakan untuk memberikan pelatihan kepada KPM PKH agar bisa memiliki keahlian dan ketrampilan, sehingga akan bisa berdaya dan pada saat keluar sebagai KPM PKH atau sudah tidak menerima bantuan manfaaf PKH bisa hidup secara mandiri.
"Harapanya dia bisa hidup mandiri dan punya kesibukan, keahlian, dan pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonominya," ujarnya.
Disebutkan, di Kabupaten Purworejo sendiri saat ini ada sekitar 32 ribu warga penerima bantuan PKH. Diharapkan dengan pelatihan itu, bagi mereka yang mampu dan bisa mandiri harus keluar sebagai penerima bantuan PKH.
"Graduasi selalu ada, tiap bulan ada ratusan yang berhenti atau keluar, dan bagi mereka yang sudah mampu memang harus berhenti, karena tidak sumur hidup mereka menerima bantuan, namun ini hanya bersifat stimulan atau membantu dan jika mereka sudah bisa berdaya maka harus keluar," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Widiarto |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi