GRESIK – Kasus Covid-19 di Kabupaten Gresik dalam sepekan terakhir ini mengalami peningkatan cukup signifikan. Kurangnya penerapan protokol kesehatan (prokes) menjadi faktor utama penyebaran virus asal Wuhan tersebut tidak terkendali.
Wakil Ketua DPRD Gresik, Mujid Riduan mengatakan, seluruh masyarakat sudah jenuh dengan kondisi seperti ini. Namun, terpenting adalah melakukan pencegahan dengan menerapkan 5M.
Yakni, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak. Kemudian, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilisasi dengan masyarakat.
Ketua DPC PDIP Gresik itu juga meminta kepala desa (Kades) untuk berperan aktif melakukan pencegahan. Bekerjasama dengan instansi terkait memperketat warga dari luar daerah yang hendak masuk wilayah desa di Gresik.
Misalnya, mewajibkan melakukan tes antigen sebelum masuk wilayah Gresik. Hal itu bagian dari deteksi dini dan mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Pudak. Melibatkan TNI-Polri dan Linmas untuk melakukan pengawasa.
“Hal ini sangat penting dilakukan untuk mencegah munculnya kluster baru selain Bangkalan,” kata Mujid Riduan dihubungi melalui selulernya, Jumat (18/6/2021).
Mujid Riduan menekankan, bahwa yang terpenting saat ini masyarakat menerapkan 5M dalam melakukan aktifitas apapun. Seperti acara hajatan misalnya. Dapat disiasati agar tidak terjadi kerumunan.
“Acara yang biasanya digelar malam hari diganti menjadi pagi dengan jam-jam tertentu. Ada yang pagi, siang dan malam. Tentu dengan prokes dan pengawasan yang sangat ketat,” imbuhnya.
Pihaknya mengajak seluruh kader PDIP di Gresik untuk terlibat membantu melakukan pengawasan di wilayahnya masing-masing. Selalu memberikan pemahaman kepada warga bahwa 5M sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami selalu berpesan kepada seluruh kader PDIP, setiap melakukan kegiatan seperti rapat tetap menerapkan prokes,” pungkasya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syaifuddin Anam |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi