BONDOWOSO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso akan memperpanjang kembali masa lockdown setelah dua orang pegawainya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Lockdown akan diperpanjang selama 3 hari sampai hari Rabu (30/7/2021). Saat ini, Dinkes Bondowoso sudah mengajukan surat permohonan izin lockdown kepada Bupati Salwa dengan nomor surat 800/430.9.3/2021.
Saat dikonfirmasi, dr. Mohammad Imron mengatakan, pengajuan perpanjangan itu dilakukan guna desinfeksi dinas secara intensif selama 3 hari kedepan.
"Tujuannya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19," ujarnya, Senin (28/6/2021).
Lebih lanjut, menurut Dokter Imron, perpanjangan lockdown dilakukan untuk memaksimalkan pencegahan penularan lebih lanjut dengan menghentikan dulu aktivitas kantor sambil kerja dari rumah atau Work From Home (WFH).
"Saat ini hanya tinggal 1 orang pegawai dinkes yang masih menjalani proses perawat di rumah sakit, 3 orang sudah sembuh," tutupnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bondowoso memutuskan me- atau menutup kantornya, menyusul 6 orang pegawainya terpapar Covid-19.
Penutupan dilakukan selama beberapa hari ke depan, dan seluruh pegawai diberlakukan Work From Home (WFH).
Selama lockdown, kantor Dinkes Bondowoso dilakukan sterilisasi dan penyemprotan disinfektan beberapa bagian ruangan serta sejumlah bagian lainnya.
"Satgas Covid-19 Bondowoso langsung melakukan tracing, dan testing di lingkungan keluarga maupun kontak erat dengan 6 staf yang terpapar tersebut," ujar Kepala Dinkes Bondowoso, dr Mohammad Imron.
Sebenarnya, Dinkes Bondowoso telah menerapkan WFH sejak hari Senin (21/6/2021) lalu. Sebab, ada salah satu staf di kantor tersebut yang terdeteksi positif Covid-19.
Saat itu, pihaknya masih belum bisa memastikan asal-usul sumber penularannya, sebab aktivitas teman-teman tidak kemana-mana. Artinya hanya di kantor atau di rumah.
"Kemungkinan, pada saat komunikasi atau kontak dengan orang-orang di kantor dan di kediaman yang OTG (orang tanpa gejala). Atau pernah hadir di kegiatan kemasyarakatan. Kami tak pernah tahu," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Bahrullah |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi