SUARA INDONESIA

Berawal dari Cinta Segitiga, Pemuda di Lombok Nikahi 2 Kekasihnya Sekaligus

Lukman Hakim - 28 July 2021 | 19:07 - Dibaca 1.24k kali
Peristiwa Daerah Berawal dari Cinta Segitiga, Pemuda di Lombok Nikahi 2 Kekasihnya Sekaligus
Foto: Istimewa


LOMBOK - Video viral beredar di media sosial tentang seorang pria yang menikahi 2 wanita sekaligus. Pemuda itu adalah Korik Akbar. Ia menikahi 2 kekasihnya dalam satu acara pernikahan.

Pemuda 20 tahun itu merupakan warga Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Korik Akbar melakukan akad nikah dengan dua janda sekaligus pada Selasa (20/7/2021). Sedangkan resepsi pernikahan digelar Senin (26/7/2021) di kediaman Korik.

Pernikahan itu ternyata berawal dari kisah cinta segitiga, yang melibatkan Korik dengan Yun Nitanuri serta Khusnul Hotimah. 

Camat Pujut, Lalu Sungkul menjelaskan, Khusnul Hotimah (20) merupakan warga Desa Prabu, sedangkan Yun Nitanuri (21) merupakan warga Desa Rambitan. Kedua janda ini adalah warga Kecamatan Pujut. 

Awalnya, Korik hanya ingin menikahi Yun. Walaupun, sebelumnya Korik sempat menjalin hubungan dengan Khusnul.

Nah, mendengar Korik bakal menikahi Yun, Khusnul protes dan minta untuk dinikahi juga oleh Korik. Korik pun enggan ruwet dan menikahi keduanya sekaligus. 

“Mereka sama-sama janda. Jadi karena Korik diambil sama saingannya (Yun), yang dari Desa Prabu (Khusnul) itu datang sendiri dan mau menikah juga,” beber Lalu Sungkul dilansir suara.com -jaringan suaraindonesia.co.id, Rabu (28/7/2021).

Korik Akbar sebelumnya berpacaran dengan Khusnul sejak 2011. Pada tahun 2016, Korik juga menjalin asmara dengan Yun seusai wanita 21 tahun ini resmi menjanda. 

Menurut Camat Pujut, fenomena seorang pria menikahi 2 wanita sekaligus bukan hal aneh di tanah Lombok. Sebab, adat setempat memperbolehkan asalkan kedua belah pihak sudah menyetujui.

“Dia memang meminang di 2 tempat. Karena sama-sama mau, ya diambil dua-duanya. Kalau sudah diambil, enggak bisa ditolak, kecuali atas permintaan si wanita itu sendiri," ungkap Camat Pujut. 

Sebenarnya, Korik awalnya tidak menyebut tentang rencana poligami, terutama kepada Yun.

Korik baru mempertemukan Yun dan Khusnul pertama kalinya di kediaman Korik. Usai bermusyawarah, kedua wanita ini ternyata bersedia dimadu. 

“Saya tidak kasih tahu (tentang poligami). Setelah di rumah, keduanya baru tahu mereka dimadu,” ujar Korik. 

Mulyardi Yunus, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Lombok Tengah sempat heran dengan peristiwa tersebut. 

“Saya tidak habis pikir, ada apa ini dengan masyarakat kita,” ujar Mulyardi, Rabu (28/7/2021). (amj)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hakim
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya