BANYUWANGI- Kisah kakak beradik di Dusun Sempu, Desa Gombolirang, Kecamatan Kabat, untuk bisa menempuh pendidikan di sekolah, harus jalan kaki melewati perbukitan hingga menyeberangi sungai, mendapatkan perhatian khusus dewan dari Fraksi Golkar.
Fraksi Golkar DPRD Banyuwangi, yang diwakili Marifatul Kamila, langsung turun ke lokasi, Rabu (25/8/2021), guna melihat kondisi di lapangan.
Peninjauan di lapangan ini atas instruksi Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Ruliyono yang juga Ketua DPD Golkar Banyuwangi. Hal itu dilakukan sebagai bentuk bukti nyata jika dewan dari fraksi Golkar peduli terhadap masyarakat.
Saat melakukan peninjauan, Anggota DPRD Banyuwangi Marifatul Kamila, didampingi Camat Kabat, Kepala Desa Gombolirang, dan Kepala Dusun setempat.
Rifa menyampaikan, ternyata benar medan yang ditempuh kakak beradik menuju sekolah di dusun seberang sangat berbahaya.
"Ternyata karena pertama kali melihat medannya sangat ekstrem dan terjal, jalannya juga setapak tidak sampai satu meter, jaraknya dari rumah masyarakat ke sungai saja sekitar 500 meter," ucap Rifa usai peninjauan.
Menurutnya, dengan melihat medan yang ada sangat perlu dibangun jembatan penghubung antar dusun. Selain bermanfaat untuk kemudahan akses bagi anak ke sekolah di seberang sungai juga akses perekonomian masyarakat setempat.
"Kita berharap mudah-mudahan pembangunan jembatan bisa segera terlaksana, bukan hanya akses untuk anak sekolah, tetapi kalau jalan diperbaiki kemudian dibangun jembatan, perekonomian masyarakat juga akan meningkat," ungkapnya.
Sementara Kades Gombolirang, Muhammad Ridwan, menyambut positif niat baik dari dewan, karena menurutnya, di wilayah setempat untuk jalan alternatif penghubung antar dusun masih belum sepenuhnya tersentuh pembangunan.
"Harapan kami semoga rencana pembangunan jembatan disini bisa terlaksana, karena bisa meningkatkan ekonomi dan masyarakat tidak jauh-jauh untuk membeli keperluan dapur. Sebab jarak ke dusun sebelah bisa ditempuh dengan mudah dan cepat," tandasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi