JOMBANG – Tanggul tergerus karena abrasi, warga yang tinggal di sepanjang tanggul Kali Gondang, Dusun Kalibening, Desa Tanggalrejo Kecamatan Mojoagung, KabupatenJombang ini merasa cemas dengan kondisi tanggul yang sangat kritis tak kunjung diperbaiki, Senin (30/08/2021).
Ditemui media suaraindonesia.co.id, dilokasi tanggul kritis , Wakid (55) salah satu warga Dusun Kalibening menjelaskan, di pekarangan rumahnya sekitar lima meter belakang rumahnya kini sudah ambrol karena tergerus banjir saat hujan.
Wakit menceritakan, pada musim hujan pada bulan Februari lalu, dari BPBD Jombang, sudah membantu tanggul darurat dari karung yang diisi tanah. Namun, seminggu kemudian tanggul itu jebol hingga sekarang belum diperbaiki.
"Kami kalau hujan, selalu merasa cemas karena debit air sewaktu-waktu bisa naik kalau hujan deras. Saat ini, dapurnya sudah menyentuh tanggul sungai. Ya harapan saya segera diperbaiki minimal bronjong agar tanggul nya kuat,’’ ujarnya.
Tak hanya rumah Wakit, kondisi serupa juga terpantau dirumah Syamsudin, 47. Dibelakang rumahnya terdapat kadang ayam yang sudah menggantung dengan sungai.
”Kondisi belakang rumah saya sejak beberapa tahun lalu mulai tergerus, sampai saat ini belum ada perbaikan,’’ ujar dia.
Dia meyebut, total lima meter tanahnya terkikis air sungai.
”Sekitar lima meter sudah ambles dengan sungai. Harapan saya secepatnya diperbaiki, mumpung musim kemarau belum turun hujan,’’ pungkasnya.
Ditemui di lokasi tanggul abrasi, Dimas Wahyu Ramadana Kades Tanggalrejo membenarkan kondisi tanggul di sepanjang Kali Gondang Dusun Kalibening sudah memprihatinkan, terangnya.
”Setiap musim hujan pasti tanah warga terkikis dan banyak tanggul yang kritis,’’ ujar dia.
Musim hujan awal tahun lalu, pihaknya mengakui mendapat bantuan tanggul darurat dari BPBD.
Namun, pembangunan tanggul darurat dilakukan warga sendiri lantaran alat berat tidak bisa masuk ke tanggul yang kritis, ”Namun sekarang tanggul tersebut sudah ambrol lagi,’’imbuhnya.
Dimas menjelaskan, di Desa Tanggalrejo khusus nya di kali Gondang ini, total ada tiga titik tanggul yang dinilai paling kritis.Tanggul pertama ada sekitar lima sampai enam rumah warga yang pekarangan rumahnya tergerus.
Ironisnya, ada satu rumah warga dapurnya sudah mepet sekali dengan tanggul sungai.Titik kedua, ada sekitar empat rumah yang pekarangannya ikut tergerus. Di titik ketiga ada di dekat kandang ayam milik warga kami juga tanggulnya kritis ,’’ paparnya,
Dimas berharap, pemerintah segera melakukan perbaikan, tanggul yang kritis tersebut. ”Ya harapan kami diperbaiki secepatnya, mumpung masih musim kemarau. Karena kalau diperbaiki saat musim hujan tentu akan banyak kendala,’’ pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi