SUARA INDONESIA

Duh, Di Bondowoso Masih Terdapat Wilayah Terisolasi, Listrik, Jalan dan Air Bersih Sulit

Bahrullah - 07 September 2021 | 11:09 - Dibaca 1.43k kali
Peristiwa Daerah Duh, Di Bondowoso Masih Terdapat Wilayah Terisolasi, Listrik, Jalan dan Air Bersih Sulit
Ruang Kelas SDN 3 Kretek yang masuk wilayah terisolasi (Foto: Bahrullah/Suaraindonesia)

BONDOWOSO - Meski sudah memasuki tahun tahun 2021 masih saja ada wilayah terisolasi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Wilayah itu ada di Dusun Petung, Desa Kretek, Kecamatan Taman Krocok. Untuk menuju lokasi harus melewati hutan jati, jalan sempit dan terjal, di salah satu tepi jalan terdapat jurang yang curam.

Kusnadi Ketua RT 7 Dusun Petung menerangkan, memang sejak lama tempat tinggalnya sudah terisolasi, terbukti sampai saat ini warga masih kesulitan soal aliran listrik, akses jalan dan air bersih juga sulit.

"Apalagi untuk mendapatkan jaminan hidup di dusun kami, tentunya makin sulit," ujarnya.

Dia mengungkapkan, RT 7 memiliki penduduk sekitar 70 Jiwa dari jumlah 40 KK. Rata-rata penduduknya berpendidikan rendah. Mayoritas pemudanya melaksanakan pernikahan dini.

Jika tidak punya uang belanja, kata dia, masyarakat memilih menukar hasil bumi dan kekayaan hutan yang ada di sana.

"Kalau saya mau beli karpet tidak punya uang, saya tukar dengan ayam, kopi, atau madu," ujarnya, Selasa (7/9/2021).

Dia menambahkan, untuk mendapatkan air bersih masyarakat Dusun Petung harus berjalan berkilo-kilo meter mengarungi jalan terjal menggunakan Jerigen. Sementara tiang listrik belum masuk ke Dusun Petung.

"Kalau mau ngalir harus narik kabel dari bawah ke atas, dengan kisaran 6 Juta sampai 9 Juta," ujarnya.

Dafir Kepala SDN 3 Kretek, menambahkan, dari sisi pendidikan di Dusun Petung masih memberlakukan kelas rangkap.

"Hanya ada 1 lembaga pendidikan yang tetap eksis, yakni SDN 3 kretek. Muridnya hanya 20 orang siswa yang masuk Dapodik dari kelas 1 sampai kelas 6," paparnya.

Rincian jumlah siswa SDN 3 Kretek yang terdaftar Dapodik yakni kelas I ada 4 siswa, kelas II dengan 2 siswa, kelas III sebanyak 4 siswa, kelas IV terdiri 3 siswa, kelas V ada 3 dan kelas VI memiliki 4 siswa.

"Kami hanya menggunakan satu ruangan untuk KBM (Kegiatan belajar mengajar) dengan cara disekat menjadi dua bagian. Semua siswa kumpul di sana," sebutnya.

Dia juga sempat menunjukkan ruangan yang terbelah menjadi dua bagian itu bisa berfungsi efektif.

"Yang sebelah kiri ini kelas I-III dan sebelah kanan kelas IV-VI, mas," tunjuk Dafir dengan rentangan tangan kanan ke kiri dan ke kanan.

Dia melaporkan, guru yang bekerja ada 6 orang. Dimana tiga orang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), satu orang sebagai Calon PNS (CPNS) dan dua guru honorer.

"Pernah dulu sampai 60 siswa tahun 2013-2014. Itu paling banyak, paling pol. Lambat laun semakin turun. Banyak yang meninggalkan petung dan merantau," terangnya.

Dafir mengaku tidak setiap hari bekerja mengajar di SDN 3 Kretek. Tergantung kebugaran tubuhnya.

"Perjalanan dari rumah ke SD sini 1,5 jam. Berangkat pun harus istirahat 3 kali. Jadi kayak mendaki gunung itu ada pos 1-3," selorohnya.

Dia berharap, ada perhatian dari pemerintah untuk pembangunan infrastruktur di dusun petung.

"Infrastruktur yang bagus akan mempermudah akses ekonomi dan pendidikan. Jadi dusun ini tidak jadi dusun terisolasi lagi," tutupnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV