BANYUWANGI- Okupansi Aston Hotel Banyuwangi perlahan mulai meningkat seiring dibukanya kembali destinasi wisata di wilayah setempat pada Jumat (10/9/2021) lalu.
General Manager Aston Hotel Banyuwangi, Catur Rahmadi menyampaikan, traffic pengunjung Hotel Aston juga mulai ada pergerakan.
"Begitu kunjungan ke Banyuwangi diperbolehkan trennya memang naik. Okupansi harian kurang lebih ada penambahan sekitar 20 persen," kata Catur kepada Suara Indonesia, Kamis (16/9/2021).
Catur menyebut, sepekan terakhir ini terjadi peningkatan yang cukup baik. Per harinya, dari 123 kamar yang tersedia, tingkat penghuni bisa sampai 113 kamar hotel.
"Tadi malam kita closing di 113 kamar, hari ini pun rasanya bakal closing di 100 kamar," bebernya.
Meski okupansi harian mulai ada peningkatan, Catur mengatakan, untuk okupansi kota peningkatannya belum seberapa tinggi.
Untuk pertengahan di bulan September ini saja, okupansi Aston Hotel Banyuwangi masih di angka 25,7 persen.
Sedangkan, terhitung sejak Januari hingga pertengahan bulan ini okupansi Aston baru mencapai 29 persen.
"Itu artinya sama sekali masih jauh dari harapan. Karen normalnya Banyuwangi sekitar 70 persen okupansi," jelas Catur.
Dia membandingkan, okupansi sebelum dan sesudah diberlakukan PPKM. Disitu terjadi perbedaan yang sangat signifikan.
"Sebelum PPKM meski di masa pandemi tuh 50 sekian persen. Jadi masih belum pulih seperti sedia kala, tapi trennya terlihat mulai meningkat, setiap harinya bisa 50-70 kamar dari total 123 kamar yang disewakan," urainya.
Pihaknya berharap penyebaran Covid-19 di Banyuwangi semakin menurun dan kembali seperti new normal, sehingga jumlah wisatawan ke Banyuwangi bisa semakin ditambah.
"Saya yakin ketika tren hariannya seperti ini terus terjadi kenaikan, bulan depan akan berubah, semakin naik lagi," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi