SUARA INDONESIA

Lahan Produktif di Jember Tak Boleh Dialihfungsikan

Wildan Mukhlishah Sy - 23 September 2021 | 14:09 - Dibaca 1.12k kali
Peristiwa Daerah Lahan Produktif di Jember Tak Boleh Dialihfungsikan
Bupati Jember Hendy Siswanto, saat memberikan sambutan pada acara Peringatan Hari Tani Nasional Ke-61, Kamis (23/9/2021). (Foto: Wildan/suaraindonesia.co.id)

JEMBER- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menegaskan bahwa, lahan produktif yang ada di Jember tidak boleh dialihfungsikan, baik untuk perumahan maupun hal lainnya.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Bupati Jember Hendy Siswanto, saat memberikan sambutan dalam acara Peringatan Hari Tani Nasional Ke-61 yang digelar di Aula PB Sudirman, Kamis (23/9/2021).

Hendy meminta agar masyarakat bersedia untuk memberikan informasi, jika mendapati lahan produktif yang dialihfungsikan di lingkungannya.

"Kami tidak mengizinkan lahan produktif untuk dialihfungsikan, kalau ada hal seperti itu tolong infokan kepada kami," tegas Hendy.

Bupati menilai penopang kehidupan pertama masyarakat Jember adalah petani. Menurutnya, jika lahan produktif dialihfungsikan, maka secara otomatis hasil pertanian akan semakin sedikit dan berpengaruh pada perekonomian Jember.

Meski bangunan dan lampu di tengah lahan kosong terlihat bagus, namun hal tersebut akan semakin mempersempit lahan para petani.

"Memang kelihatannya keren, ada bangunan dan lampu-lampu di lahan kosong. Tapi itu hanya untuk saat ini saja, dua puluh tahun kedepan, kita tidak akan punya lahan," lanjutnya.

Diketahui, saat ini pemerintah juga sedang melakukan pemetaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), terkait keguanaan dan pemanfaatan lahan.

Hal itu dilakukan, untuk mencegah terjadinya overproduksi di kalangan petani. Sehingga saat menghadapi panen raya, harga hasil pertanian tidak mengalami penurunan yang drastis.

"Kami sebentar lagi akan memetakan RTRW kegunaan lahan untuk ditanami apa. Jadi jangan sampai overproduksi, saat tanam tembakau, tembakau semuanya. Cabe bagus, tanam cabe semua. Nah apa yang terjadi, overproduksi dan harganya jadi anjlok," terang Hendy.

Dalam kesempatan yang sama, orang nomor satu di Jember ini menghimbau agar petani padi menjual hasil pertanian berupa beras, tidak lagi gabah. Karena akan memberikan keuntungan yang lebih besar.

"Untungnya akan lebih besar, kami nanti pasti bantu. Tidak hanya panennya saja, tapi seperti apa pemasarannya, kami akan dampingi," katanya.

Dirinya berharap, dengan adanya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan petani. Kabupaten Jember dapat kembali memakmurkan, serta mengembalikan hak para petani.

"Sesuai dengan kosep kami, petani di Jember harus maju. Keinginan kami yang utama adalah mengembalikan hak masyarakat Jember, salah satunya petani. Semoga dengan sinergi dan kolaborasi kita, semua bisa terwujud," tandasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya