SUARA INDONESIA

Ustaz Adi Hidayat: Salat Witir, Salat Ganjil yang Disukai Allah SWT Penutup Qiyyamul Lail

Wildan Mukhlishah Sy - 14 October 2021 | 06:10 - Dibaca 4.71k kali
Peristiwa Daerah Ustaz Adi Hidayat: Salat Witir, Salat Ganjil yang Disukai Allah SWT Penutup Qiyyamul Lail
Ilustrasi (Foto: Wildan/Suaraindonesia)

JEMBER-Salat sunah sehari-hari paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak terhingga, dikerjakan dengan dua rakaat satu kali salam.

Namun ada pula salat sunah yang bilangan rakaatnya ganjil, dalam kaidah fiqih disebut dengan salat sunah Witir.

Dalam hadis menyebutkan bahwa Allah itu maha Esa dan Dia menyukai bilangain ganjil, karenya disunahkanlah salat Witir dengan bilangan rakaat yang ganjil.

"Hai para ahli Al-Qur'an, kerjakanlah salat Witir, sebab Tuhan itu Tunggal (Esa). Dia suka kepada bilangan witir (ganjil)," HR Abu Dawud.

Seperti yang dikatakan dalam hadis di atas, maka jumlah rakaat dalam salat Witir selalu ganjil, paling sedikit satu rakaat dan paling banyak 11 rakaat sebagaimana yang dinyatakan oleh Aisyah RA.

"Tidaklah pernah Nabi SAW salat malam (witir) melebihi sebelas rakaat," 

Sama seperti salat sunah lainnya, salat witir juga dikerjakan dengan dua rakaat satu kali salam, dan diakhir dengan salat satu rakaat satu kali salam.

Waktu untuk mengerjakan salat witir ini dari hadis yang Rasulullah sampaikan dimulai dari setelah salat Isya sesudah mengerjakan salat ba'diyah Isya hingga menjelang fajar. 

"Dari Aisyar RA menjelaskan: Nabi SAW salat 11 rakaat diantara salat Isya sampai terbit fajar. Beliau salam setiap dua rakaar dan mengerjakan salat witir dengan satu rakaat," HR Muslim

Dilansir dari kanal YouTube 100 Persen, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan salat witir boleh dikerjakan sebelum tidur maupun setelahnya.

"Kita boleh witir sebelum tidur atau witir setelah salat malam," ungkapnya.

Dari dua waktu tersebut ada beberapa hal yang menjadikan salat witir boleh dikerjakan sebelum atau sesudah tidur malam. 

Dilihat dari keterangan beberapa hadis Rasulullah kebolehan yang pertama dapat dikerjakan jika ada ketakutan dari diri seseorang tidak bisa bangun pada malam hari dikarenakan tidur yang terlalu larut maupun badan yang terlalu (capai). 

Maka dalam kondisi tersebut salat witir boleh dikerjakan sebelum tidur, hal ini sering kali terjadi pada bulan Ramadan, dimana salat witir dikerjakan setelah rangkaian salat Tarawih.

Pada bulan Ramadan setelah 15 hari, disunahkan untuk menambahkan qunut pada rakaat terakhir salat Witir, yakni sesudah i'tidal lalu diselsaikan sampai salam.

Umumnya pada bulan-bulan biasa salat witir dikerjakan setelah salat malam sebagai penutup qiyamul lail. 

"Maka witir yang dikerjakan ini witir sebelum tidur yang diduga tidak bisa bangun malamnya, praktik ini lebih banyak dikerjakan dalam bulan Ramadan. Jika anda merencanakan bangun malam maka salat witir dikerjakan sesudah salat Tahajud," jelasnya.

Adapun niat untuk salat witir adalah sebagai berikut:

1. Niat salat Witir dua rakaat

اصلي سنةركعتين من الوترلله تعالي، الله اكبر
Ushalli sunnatan rak'ataini minal-witri lillaahi ta'aalaa, Allahu akbar.

Artinya: Aku niat salat sunah dua rakaat dari witir karena Allah Ta'ala. Allahu akbar

2. Niat salat Witir satu rakaat

اصلي سنةالوترركعةلله تعالي، الله اكبر
Ushalli sunnatal-witir rak'atan lillaahi ta'aalaa, Allahu akbar.

Artinya: Aku niat salat sunah witir satu rakaat karena Allah Ta'ala. Allahu akbar

Setelah selasai salat berdo'a dengan do'a sesudah salat Witir.

اللهم ان نسالك ايماناداءما، ونسالك قلباخاشعاونسالك علما نافعا، ونسالك يقيناصادقا، ونسالك عملاصالحا، ونسالك ديناقينا، ونسالك خيراكثيرا، ونسالك العفووالعافية، ونسالك تمام العافية، ونسالك الشكرعلي العافية، ونسالك الغناء عن الناس. اللهم ربناتقبل منا صلاتناوصيامن وقيامنا وتخشعناوتضرعنا وتعبدناوتمم تقصيرناياالله ياالله ياالله ياالرحم الراحمين. وصلي الله علي خيرخلقه مهمداوعلي اله وصحبه اجمعين والحمدلله رب العالمين.

Allahumma innaa nas'aluka iimaanan daa'iman, wa nas'aluka qalban khaasyi'an wa nas'aluka 'ilman naafi'an, wa nas'aluka yaqiinan shaadiqan, wa nas'aluka 'amalab shaalihan, wa nas'aluka diinan qayyiman, wa nas'aluka khairan katsiiran, wa nas'aluka-'afwa wal 'aafiyah, wa nas'aluka tammaamal 'aafiyah, wa nas'alukasy-syukra 'alal-'aafiyati wa nas'alukal-ghinaa'a 'anin-naas. Allaahumma rabbana taqabbal minna shalaatanaa wa shiyaamanaa wa qiyaamanaa wa takhasy-syu'anaa wa tadhrru'anaa wa ta'abbuddanaa wa tammim taqshiiranaa yaa Allah yaa Allah yaa Allah yaa arhamar-raahimiin. Wa shallallaahu 'alaa khairi khalqihi Muhammadin wa 'alaa aalihii wa shahbihii ajma'iina wal-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin.

Artinya: Ya Allah, seungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap,  hati yang khusyuk, ilmu yang bermanfaat,  ketetapan keyakinan yang benar (dapat melaksanakan) amal yang saleh, tetap dalam agama Islam, diberinya kebaikan yang melimpah-limpah, memperoleh ampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, mensyukuri atas kesehatan kami, dan kami memohon kepada-Mu kecukupan. Ya Allah ya Tuhan kami, terimalah salat kami, puasa kami, rukuk kami, khusyuk kami, ketundukan kami dan pengabdian kami, dan sempurnakanlah kealpaan kami (dalam menunaikan kewajiban), ya Allah Ya Allah Ya Allah wahai Zat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Semoga Allah memberi rahmat atas sebaik-baik makhluk-Nya yaitu Nabi Muhammad, keluarga, dan semua sahabatnya. Dan segala puji hanya milik Allah Tuhan seluruh alam. (Risalah Tuntunan Shalat Lengkap)

Setelah selesai salat barulah tidur jika dikerjakan sebelum tidur, dan jika tidak boleh dilanjutkan dengan berzikir hingga tiba waktu fajar dan salat Subuh. (Ree/Wil)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV