SUARA INDONESIA

Buya Yahya: Salat Tasbih, Amalan yang Dikerjakan Paling Sedikit Satu Kali Dalam Hidup

Wildan Mukhlishah Sy - 18 October 2021 | 06:10 - Dibaca 3.17k kali
Peristiwa Daerah Buya Yahya: Salat Tasbih, Amalan yang Dikerjakan Paling Sedikit Satu Kali Dalam Hidup
Orang Sedang Sujud(Foto: Flickr)

Salat Tasbih adalah salah satu salat sunah mutlak yang sangat dianjurkan Rasulullah untuk dikerjakan oleh umatnya. 

Dilansir dari kanal YouTube Al Bahjah TV Buya Yahya menjelaskan bahwa salat tasbih iala salat yang disunahkan oleh Rasulullah, meski ada sebagian orang yang mengingkarinya.

"Salat Tasbih adalah salat sunah yang benar riwayatnya dari Nabi menurut muhaddisin dan ulama. Ada di sana orang yang mengingkari salat Tasbih," jelasnya.

Waktu untuk mengerjakan salat Tasbih sendiri tidak ditentukan, yakni boleh dikerjakan kapan pun kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan untuk salat.

Seperti saat setelah salat Asar, setelah salat Subuh dan saat matahari tepat berada di atas kepala.

"Salat Tasbih sama seperti salat hajat, salat istikharah, termasuk dalam wilayah salat mutlak, waktunya bebas," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pahala salat Tasbih sangatlah luar biasa, salat ini juga dikatakan dapat menghapuskan dosa kecil maupun dosa besar, yang sudah dikerjakan ataupu yang akan datang. 

"Dan ketahuilah adalah pahalanya luar biasa besar, sampai dikatakan menjadi sebab diampuninya dosanya yang besar dan yang kecil, yang dahulu dan yang akan datang," tambahnya.

Begitu istimewanya ini Rasulullah bahkan mengatakan agar mengerjakan salat ini setiap hari, jika tidak bisa maka seminggu sekali, jika masih tidak bisa juga, sebulan sekali atau setahun sekali, namun jika benar-benar tidak mampu maka minimal sebelum ajal menjemput pernah mengerjakan salat Tasbih.

Meski istimewa salat ini tidak bisa dibandingkan dengan salat sunah rawatib, qabliyah dan ba'diyah. Maka jangan sampai keliru memahami, sehingga lebih memilih untuk mengerjakan salat Tasbih dari pada salat sunah rawatib.

"Ada orang salat Tasbih rajin tapi tidak salat Ba'diyah isya, itu keblinger namanya, salah ngaji. Salat Ba'diyah Isya itu tidak bisa dikalahkan dengan salat Tasbih, pahalanya nggak sebanding," tegasnya.

Dikutip dari Risalah Tuntunan Shalat lengkap, jumlah rakaat pada salat Tasbih ialah empat rakaat. Jika dikerjakan pada siang hari maka hendaklah dikerjakan dengan empat rakaat satu kali salam. Tetapi, jika dikerjakan pada malam hari, hendaklah dikerjakan dengan dua kali salam.

Adapun salat Tasbih ini disebut dengan salat Tasbih karena didalam empat rakaat salat Tasbih dibacakan tasbih sebanyak 300 kali,   150 setiap salat dan 75 tasbih perrakaat, yang disebar di antara berdiri, rukuk, i'tidal, sujud dan duduk diantara dua sujud.

cara mengerjakan salat Tasbih, adalah sebagai berikut: 

1. Berdiri menghadap kiblat, kemudian melafadzkan niat.

Lafadz niat salat Tasbih ialah sebagai berikut: 


اصلي سنةالتسبيح ركعتين لله تعالي، الله اكبر
Ushalli sunnatat-tasbiihi rak'ataini lillaahi ta'aalaa, Allaahu akbar.

Artinya: Aku niat salat Tasbih dua rakaat, karena Allah ta'ala. Allahu akbar.

2. Setelah membaca do'a iftitah kemudian membaca surah Al-fatihah, lalu membaca surah lain (tidak ketentuan surah khusus), kemudian sebelum rukuk membaca tasbih sebanyak 15 kali.

3. Kemudian rukuk, lalu setelah membaca tasbih rukuk, tasbih 10 kali. 

4. Setelah selesai tahimid i'tidal, membaca tasbih 10 kali. 

5. Saat sujud, setelah selesai membaca tasbih sujud, tasbih 10 kali. 

6. Lalu duduk antara dua sujud, setelah selesai membaca do'a duduk antara dua sujud, membaca tasbih 10 kali. 

7. Kemudian pada sujud kedua setelah selesai membaca tasbih sujud, tasbih 10 kali.

8. Sebelum berdiri untuk rakaat yang kedua hendaknya duduk istirahah lalu membaca tasbih 10 kali.

Atau bisa juga dikerjakan dengan cara sebelum membaca Al-fatihah, tasbih sebanyak 15 kali, sebelum rukuk sebanyak 10 kali, saat rukuk 10 kali, i'tidal 10 kali, sujud 10 kali, duduk diantara dua sujud 10 kali, dan pada sujud kedua 10 kali. 
 
Jika terlupa membaca tasbih pada tempat-tempat tersebut maka digantikan pada tempat berikutnya agar tetap 300 kali tasbih.

Tasbih yang dibaca adalah sebagai berikut:

سبحان الله والحمدلله ولا اله الا الله و الله اكبر ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم
Subhaanallaahi wal-hamdu lillaahi wa laa ilaha illaallahu wallaahu akbar wa-laa haula wa laa quwwata illa billaahil-'aliyyil-'azhiim.

Namun, jika tidak memungkin (karena kondisi tubuh yang sedang lemah) diperbolehkan membaca (سبحان الله) saja. 

Salat ini diajarkan langsung oleh Rasulullah kepada pada pamannya Abbas bin Abdul Mutthalib, seperti yang telah diriwayatkan dalam sebuah hadis.

"Wahai Abbas, wahai pamanku, sukakah paman aku beri, aku karuniai, aku beri hadiah istimewa, aku ajari sepuluh macam kebaikan yang dapat menghapuskan dosa? Jika paman mengerjakan hal itu, maka Allah akan menghapuskan dosa-dosa paman, baik yang awal dan yang akhir, yang telah lalu atau yang akan datang, yang disengaja ataupun tidak, yang kecil maupun yang besar, yang samar-samar maupun yang terang-terangan, sepuluh macam kebaikan itu ialah; "Paman mengerjakan salat empat rakaat, dan setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surah, apabila selesai membaca itu, dalam rakaat pertama dan masih berdiri, bacalah; "Subhaanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar (Maha suci Allah segala puju bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar)" sebanyak lima belas kali, lalu rukuk, dan dalam rukuk membaca bacaan seperti itu sebanyak sepuluh kali, kemudian mengangkat kepala dari rukuk (i'tidal) juga membaca seperti itu sebanyak sepuluh kali, lalu sujud juga membaca sepuluh kali, setelah itu mengangkat kepala dari sujud (duduk di antara dua sujud) juga membaca sepuluh kali, lalu sujud juga membaca sepuluh kali, kemudian mengangkat kepala dan membaca sepuluh kali, Salim bin Abul Ja'd jumlahnya ada tujuh puluh lima kali dalam setiap rakaat, paman melakukannya dalam empat rakaat. Jika paman sanggup mengerjakannya sekali dalam sehari, kerjakanlah. Jika tidak mampu, kerjakanlah setiap Jum'at, jika tidak mampu, kerjakanlah setiap bulan, jika tidak mampu, kerjakanlah setiap tahun sekali. Dan jika masih tidak mampu, kerjakanlah sekali dalam seumur hidup," HR Abu Dawud no 1297. (Ree/Wil) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya