SUARA INDONESIA

Penuh Lumpur, Begini Kondisi Rumah Bupati Jember Pasca Direndam Banjir

Wildan Mukhlishah Sy - 17 January 2022 | 23:01 - Dibaca 1.49k kali
Peristiwa Daerah Penuh Lumpur, Begini Kondisi Rumah Bupati Jember Pasca Direndam Banjir
Rumah Bupati Jember yang penuh lumpur setelah direndam banjir setinggi dada oran dewasa, Senin (17/1/2022). Foto: suaraindonesia.co.id

JEMBER- Rumah Bupati Jember yang berada di Jalan Sultan Agung, menjadi salah satu lokasi yang terkena dampak dari luapan sungai Kalijompo, Senin (17/1/2022).

Berdasarkan pantauan di lapangan, saat ini tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, tengah melakukan pembersihan sisa lumpur di kediaman Bupati. Setelah sebelumnya, direndam air dengan ketinggian mencapai hingga dada orang dewasa.

Kepala BPBD Jember Sigit Akbari menjelaskan, banjir yang menerobos rumah Bupati diduga terjadi karena debit sungai yang meningkat akibat intensitas hujan yang cukup tinggi sejak tadi siang.

"Dari sungai Jompo ini ada luapan air, karena memang hujan cukup deras dari tadi siang ya. Sebelum maghrib sudah sampai diketinggian 220, ini sangat berbahaya. Setelah itu meluber dan kenyataannya seperti ini," jelasnya.

Sebelumnya BPBD mendapatkan laporan terkait sejumlah lokasi dan jembatan yang mengalami peningkatan debit air, bahkan sejak sore hari.

"Iya memang laporan dari teman-teman ada beberapa lokasi yang debit airnya meningkat," ujar Sigit.

Dirinya menambahkan, dari hasil peninjauan sementara yang dilakukan terdapat setidaknya empat rumah yang masih terjebak di sekitar kediaman Bupati. Sehingga, pihaknya mengambil langkah awal untuk mengungsikan masyarakat.

Terkait kerusakan, menurut Sigit masih dalam pemeriksaan lebih lanjut. Pihaknya juga akan melakukan koordinasi bersama tim, untuk memastikan jumlah lokasi terdampak.

"Malam ini kami akan kumpulkan informasi dari teman-teman untuk memastikan berapa titik yang terdampak banjir luapan ini," lanjutnya.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, banjir yang melanda rumahnya merupakan peristiwa tahunan. Namun, kali ini menjadi yang terparah hingga merendam 30 rumah di sekitarnya.

"Intensitas air memang sangat tinggi, banjir di rumah saya ini mencapai hingga setinggi dada. Tetangga saya yang di belakang ada sekitar 30 rumah yang juga terdampak," katanya.

Untuk itu, dirinya akan melakukan kajian komprehensif serta bekerjasama dengan sejumlah pihak dalam pemetaan penanganan banjir dari kaki gunung Argopuro.

"Memang tidak sederhana pembangunannya, kita butuh untuk membangun komitmen antara pemkab, provinsi dan pusat," tutupnya.


» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya