SUARA INDONESIA

PT SBI Diprotes Warga Tuban, Ini Penyebabnya

Irqam - 27 January 2022 | 08:01 - Dibaca 5.08k kali
Peristiwa Daerah PT SBI Diprotes Warga Tuban, Ini Penyebabnya
Puluhan warga memprotes PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) terkait rekrutmen tenaga kerja di Balai Desa Merkawang, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, (Foto: suaraindonesia.co.id)

TUBAN - Puluhan warga Tuban, Jawa Timur memprotes manajemen perusahaan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) di Kantor Balai Desa Merkawang, Kecamatan Tambakboyo, Rabu (26/1/2022). 

Puluhan warga tersebut tergabung dalam Aliansi Karang Taruna (Kartar) Ring I yakni Karang Taruna Desa Merkawang, Karangasem, Sawir, Kedungrejo, Glondonggede, dan Mliwang. Mereka meminta manajemen SBI untuk merekrut tenaga kerja dari masyarakat terdampak.

Tak hanya itu, mereka juga mendorong manajemen SBI untuk membatalkan hasil seleksi yang meloloskan warga di luar ring I.

"Mestinya perusahaan memberdayakan sumber daya manusia yang ada di sekitar perusahaan. Karena secara administrasi sesuai surat edaran lowongan pekerjaan, mereka telah memenuhi kualifikasi yang diminta, baru kemudian kalau tidak ada, perusahaan bisa menggunakan tenaga kerja dari luar," ungkap Ahmad Arif Ketua Kartar Desa Karangasem, Rabu (26/1/ 2022).


Arif menjelaskan, dalam rapat koordinasi yang juga melibatkan kepala desa masing-masing itu tidak membuahkan hasil. Ia menyebut pihak manajemen perusahaan menolak tuntutan aliansi Kartar ring I terkait batas waktu pembukaan lowongan pekerjaan baru.

Dengan begitu, Arif menilai perusahaan tidak punya itikad baik untuk menyelesaikan polemik yang terjadi dan abai terhadap nasib warga terdampak. 

"Karena SBI menolak apa yang yang menjadi tuntutan kami, maka besok lusa bersama dengan seluruh warga ring 1 akan melakukan aksi demo, semoga saja nanti bisa merubah keputusan dari perusahaan," tambahnya.

Ditempat yang sama, Kepala Desa Merkawang Ahmad Wahib Al-Haitimi mengungkapkan, Pemerintah Desa (Pemdes) hanya sebagai fasilitator dan menampung keluhan masyarakat yang terkait polemik rekrutmen tenaga kerja di SBI.

Menurut Wahib, tuntutan dari pemuda dan karang taruna cukup wajar, pihaknya juga mendorong agar SBI membangun komunikasi yang lebih baik terkait pengisian lowongan pekerjaan. 

"Apapun bentuk lowongan pekerjaan yang dibuka oleh SBI, maka harus dibuka secara transparan dan juga dikomunikasikan kepada desa dan tim 6 yang ditunjuk sebagai perwakilan di desa," ujarnya.

Sementara itu, General Affair Community Relations SBI Pabrik Tuban Trayudi Darma menjelaskan, sebenarnya pihaknya telah bersedia mengakomodir permintaan yang diajukan warga, namun karena ada hal tertentu yang tidak disepakati oleh karang taruna keadaan pun berubah.

"Tadi sudah didiskusikan, dan kami setuju membatalkan recruitment dan memprioritaskan ring 1, tapi kami minta tambahan yang memenuhi kualifikasi dan itu standar," ungkap Trayudi.

Trayudi menambah, pihak manajemen belum bisa memberikan keputusan batas waktu rekrutmen ulang, sebab harus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dengan mempertimbangkan kondisi yang ada di khususnya departemen logistik. 

"Tuntutan yang kedua soal lowongan baru, harus mempertimbangkan kejadian disini. Harus ada laporan dulu, karena untuk lowongan baru dibawah naungan logistik dan itu di pihak ke 3 yakni PT Global Sarana Sukses," tutupnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya