SUARA INDONESIA

Penanaman Ratusan Pohon Kelengkeng di Rembangan Jadi Upaya Pencegahan Erosi

Wildan Mukhlishah Sy - 08 February 2022 | 18:02 - Dibaca 1.63k kali
Peristiwa Daerah Penanaman Ratusan Pohon Kelengkeng di Rembangan Jadi Upaya Pencegahan Erosi
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Jember Imam Sudarmaji. Foto: Wildan/suaraindonesia.co.id

JEMBER- Penanaman ratusan bibit pohon kelengkeng lokal yang dilakukan oleh Pemerintah kabupaten (Pemkab) Jember di Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Arjasa, rupanya tidak hanya memiliki tujuan untuk mengoptimalkan lahan di lokasi wisata.

Kegiatan tersebut, juga merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam menanggulangi terjadinya bencana di wilayah dataran tinggi, seperti banjir yang mengakibatkan tanah longsor.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Jember Imam Sudarmaji menjelaskan, pihaknya memang merencanakan penanaman tanaman holtikultura yang produktif dan mampu menahan erosi, terlebih saat musim penghujan.

“Memang kita upayakan untuk menahan erosi, di sini kan dikhawatirkan terjadi bencana longsor ya,” jelasnya, Selasa (8/2/2022).

Menurut Imam, selain tidak lagi produktif seperti sebelumnya, pohon buah naga memiliki kapasitas yang kurang maksimal untuk menahan air ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

“Kalau buah naga kan memang kurang bisa menahan air, jadi penanaman klengkeng ini juga menjadi salah satu upaya untuk penanggulangan bencana,” lanjutnya.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto mengungkapkan kondisi lingkungan memang menjadi salah satu faktor penting dalam budidaya tanaman, untuk itu dirinya meminta agar masyarakat dan seluruh intansi terkait dapat saling berkoordinasi dalam menjaga kualitas lahan.

Hendy menilai, meski memerlukan waktu yang tidak singkat untuk memetik hasilnya, namun dengan proses perawatan yang mudah, peluang keuntungan dari budidaya kelengkeng cukup menjajikan.

“Sangat sederhana perawatannya dan penanamannya, sementara untuk harga juga kami lihat bertahan ya, tidak naik turun,” tuturnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Pemkab Jember melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan membongkar spot Agrowisata Buah Naga yang ada di Puncak Rembangan.

Hal tersebut dilakukan, karena pohon buah naga dinilai sudah tak produktif dan berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Tidak ada PAD yang masuk, karena memang sudah tidak produktif seperti dulu," tanda Bupati.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya