SUARA INDONESIA

Ada Kemungkinan Mudik Dilarang, Warga: Kayak Mau Stres Saya

Wildan Mukhlishah Sy - 11 February 2022 | 19:02 - Dibaca 2.14k kali
Peristiwa Daerah Ada Kemungkinan Mudik Dilarang, Warga: Kayak Mau Stres Saya
Evi Faizatul warga Desa Sabrang, Desa Ambulu yang mengeluh karena takut tidak bisa mudik. Foto: Wildan/suaraindonesia.co.id

JEMBER- Lonjakan kasus Covid-19 yang kembali terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, diakui memberikan dampak yang cukup meresahkan bagi masyarakat, terlebih adanya kemungkinan larangan mudik saat lebaran.

Seperti yang disampaikan oleh salah seorang warga Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu Evi Faizatul, dirinya mengaku sangat resah dan khawatir atas angka kasus Covid-19 yang terus mengalami kenaikan. 

Menurutnya, kondisi saat ini bahkan membuatnya sedikit stress, karena rencananya untuk pulang ke Sulawesi Selatan, hampir tidak mungkin dilakukan. Padahal, keluarga besar telah mengaharapkan kehadirannya.

“Aku stress mbak, gak bisa pulang lagi kayanya kan. Padahal keluargaku udah banget, biar bisa kumpul-kumpul disana,” katanya saat diwawancarai oleh suaraindonesia.co.id, di kediamannya, Jumat (11/02/2022) di kediamannya.

Dirinya mengaku, terdapat kerinduan besar yang dirasakan kepada sanak keluarga dan kerabat di kampung halaman. Namun, harus kembali ditahan karena takut membawa dan menularkan virus saat tiba di rumah.

“Jelas pengen banget pulang, tapi kan sekarang naik lagi kasusnya. Aku khawatir waktu di jalan nanti ada apa-apa, terus malah bawa virus ke rumah. Padahal udah kangen banget,” tuturnya.

Wanita yang akrab disapa Evi tersebut juga mengecam beberapa masyarakat, yang bersikap egois dan seenaknya tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker.

Evi menilai, Covid-19 memang tidak kasat mata, untuk itu masyarakat harusnya lebih berhati-hati dan berusaha untuk melindungi orang-orang yang berada di sekitarnya. Sehingga mampu, menekan angka penularan virus.

“Saya suka heran sama orang-orang yang gak pake masker keluar rumah, buat saya itu egois sekali. Cobalah sedikt saja sadar, akibatnya gak hanya ke mereka kan, tapi ke orang lain juga,” ujarnya.

Baginya, meski pemerintah telah menggencarkan berbagai upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, namun kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan juga menjadi komponen penting dari usaha tersebut.

“Percuma sih pemerintah udah ngelakuin ini dan itu, kalau masyarakatnya engga sadar sama prokes. Udah stress karena gak bisa pulang, tambah lagi liat yang gak patuh haduh pusing,” ucapnya.

Hal tersebut juga diutarakan oleh Bupati Jember Hendy Siswanto, saat memimpin apel Pamor Keris, Senin (24/1/2022).

Menurutnya karena sempat mengalami kondisi kasus yang landai, masyarakat mulai tidak mengindahkan pemberlakuan prokes.

Untuk itu, dirinya bersama tim Satgas Penanganan Covid-19 kerap kali melakukan operasi penertiban prokes di sejumlah titik, yang menjadi pusat keramaian. Dengan harapan, mampu menekan laju penambahan kasus Covid-19/

“Mereka merasa sudah mulai landai kasusnya, jadi tidak peduli prokes lagi. Tapi kami upayakan untuk melakukan operasi bersama Satgas Covid-19, semoga dengan begini masyarakat lebih disiplin dan angka kasus Covid bisa ditekan,” tandasnya.


» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya