SURABAYA - Pasar Turi membuka lembaran baru setelah 15 tahun 'mati suri' pasca kebakaran hebat selama tiga hari.
Pada Senin (21/3/2022) kemarin, Pemkot Surabaya telah mempersilahkan pedagang menempati stand di dalam Pasar Turi.
Pembongkaran tempat penampungan sementara (TPS) terus dilakukan pihak Satpol PP meratakan tempat tersebut. Beberapa elemen petugas juga disiagakan menjaga keamanan selama proses pembongkaran.
"Kami lakukan bertahap, pagi kita bongkar bagian blok A dan B, kemudian pukul 21.00 WIB kita bongkar yang blok C. Karena kan blok C itu mepet dengan jalan, agar tidak menimbulkan kemacetan, maka kita bongkar malam hari," kata Kepala Satpol PP Surabaya, Eddy Christijanto selama proses pembongkaran.
Ia mengaku bahwa pengamanan bukan hanya dilakukan ketika pembongkaran saja, akan tetapi juga dilakukan pada malam sebelum pembongkaran.
"Setelah 1.424 stand TPS Pasar Turi dikosongkan, kami masih berjaga, mengantisipasi adanya penjarahan. Jadi, kemarin malam kita lakukan pengamanan selama 24 jam," terangnya.
Setelah semuanya dibongkar, barang-barang bekas bangunan TPS Pasar Turi ini akan diboyong ke gudang Tanjungsari dan gudang di Kecamatan Sememi, Benowo. Karena bangunan TPS Pasar Turi adalah milik negara, selanjutkan akan dilakukan proses penghapusan yang dilakukan oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
Setelah dilakukan pembongkaran, rencananya ex-lokasi bangunan TPS Pasar Turi akan digunakan untuk akses jalan. Karena selama ini Jalan Pasar Turi bisa dibilang sempit dan tampak crowded (padat), oleh karena itu Pemkot Surabaya segera melakukan pembongkaran bangunan TPS Pasar Turi.
"Targetnya 10 hari, semoga bisa segera tuntas dan bisa dilalui oleh kendaraan. Karena nantinya jalan ini untuk mempermudah akses menuju ke Pasar Turi Baru," ungkapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi