CILACAP - Akibat banjir yang merendam sawah di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pada tanggal 15 hingga 21 Maret 2022 kemarin, membuat ribuan hektare sawah terdampak dan ratusan hektare mengalami gagal panen atau puso.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Produksi Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Mlati Asih Budiarti saat ditemui di Ruang Kerjanya, Rabu (13/4/2022).
Mlati mengatakan, sawah yang terdampak banjir tersebut seluas 1.144 hektar, tersebar di tujuh Kecamatan meliputi Kecamatan Adipala, Binangun, Kroya, Nusawungu, Kesugihan, Kawunganten dan Kecamatan Bantarsari.
"Ini khusus pertanaman padi, mulai dari saat persemaian 3 sampai 20 hari setelah semai, kemudian vegetatif berkisar antara 3 sampai 60 hari setelah tanam, selanjutnya di fase generatif kita hitung diatas 60 hari setelah tanam. Jadi sudah menjelang panen," bebernya.
Dari ribuan hektar sawah yang terdampak banjir tersebut namun mengalami gagal panen atau puso, berdasarkan laporan dari Pengamat Organizer Pengganggu Tanaman (POPT) berada di tiga Kecamatan yakni Kawunganten, Kroya dan Nusawungu dengan luas 380 hektar.
"Dari luasan tersebut, 80 persen masih dapat dipanen, sedangkan sisanya puso. Kendati demikian, bagi kami hal tersebut merupakan kerugian bagi petani karena produktivitasnya tidak sesuai yang diharapkan," katanya.
Dia menyebut, apabila sudah beberapa hari terdampak banjir, walaupun masih bisa dipanen 80 persen, namun kualitas gabahnya berkurang dan nilai jualnya menjadi rendah.
"Untuk total kerugian yang dialami, dihitung mulai dari yang terdampak maupun gagal panen atau puso mencapai Rp 9,7 Miliar.
Lebih lanjut, disampaikannya, menanggulangi hal tersebut, pihaknya telah mengajukan bantuan dari jumlah yang terdampak maupun puso baik ke pemerintah daerah, propinsi dan pusat berupa bantuan benih. (Satria Galih Saputra)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Agus Sulistya |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi