SUARA INDONESIA

Penyebaran PMK Belum Terkendali, Peternak di Tuban Cemas

Irqam - 08 June 2022 | 08:06 - Dibaca 3.56k kali
Peristiwa Daerah Penyebaran PMK Belum Terkendali, Peternak di Tuban Cemas
1 ekor sapi di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban mati setelah terserang PMK, (Foto: Irqam/suaraindonesia.co.id).

TUBAN - Penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Kabupaten Tuban belum terkendali. Kini kasus PMK dilaporkan menyebar di 19 kecamatan. Hal ini, membuat peternak cemas.

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPP) Tuban pada Selasa (7/6/2022) mencatat total kasus kumulatif hewan ternak sapi yang terjangkit virus tersebut sudah tembus di angka 1911 ekor. 

Jumlah itu dengan rincian, hewan ternak sapi dalam kondisi sakit 1817 ekor, dan 6 ekor mati. Angka kesembuhannya masih kecil hanya 88 ekor sapi. Dan kasus tersebut menyebar di 19 kecamatan dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban.

Kasmad (48) warga Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban mengaku cemas dengan penyebaran PMK yang semakin meluas. Pasalnya, 4 ekor sapi miliknya terserang PMK.

"Sudah satu mingguan ini semua sapi saya kena PMK. Kemarin juga sudah memanggil dokter hewan, ikhtiar kami agar sapi saya sembuh," kata Kasmad kepada suaraindonesia.co.id, Selasa (7/6/2022).

Dari 4 ekor sapi yang terserang PMK, Kasmad menyebut 1 ekor sapi miliknya mati pada 6 Juni 2022.

"Dari 4 ekor sapi milik saya yang kena PMK, 1 ekor sudah mati dan sudah dikubur," ujarnya.

Kasmad menilai situasi PMK di Kabupaten Tuban membutuhkan perhatian lebih serius dari pemerintah. Agar PMK cepat terkendali dan tidak ada sapi yang mati.

"Harapannya pemerintah lebih serius mengendalikan PMK ini. Biar peternak tidak rugi karena sapi mati," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya