SUARA INDONESIA

Nelayan di Banyuwangi Meninggal di Kamar Mesin, Diduga Keracunan Gas

Muhammad Nurul Yaqin - 28 July 2022 | 15:07 - Dibaca 1.26k kali
Peristiwa Daerah Nelayan di Banyuwangi Meninggal di Kamar Mesin, Diduga Keracunan Gas
Proses evakuasi satu orang nelayan meninggal di kamar mesin kapal slerek di Perairan Banyuwangi, Kamis (28/7/2022). (Istimewa).

BANYUWANGI - Nur Cholik (39), nelayan asal Pemalang, Jawa Tengah, dinyatakan meninggal dunia. Sebelum meninggal, korban ditemukan pingsan di kamar mesin kapal slerek, Kamis (28/7/2022) pagi, di Perairan Bulusan, Banyuwangi.

Kasat Polairud Polresta Banyuwangi Kompol Masyhur Ade berucap, sebelum dievakuasi ke RSUD Blambangan, korban telah dinyatakan meninggal saat dilakukan pemeriksaan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

"Saat berhasil dievakuasi, korban dilakukan pemeriksaan di KKP Banyuwangi. Namun korban dinyatakan sudah meninggal, lalu kita bawa ke RSUD Blambangan," jelas Masyhur Ade.

Polisi menduga kematian korban dikarenakan keracunan gas. Karena awalnya saat korban menghidupkan mesin kapal, tiba-tiba ada bau menyengat keluar dari arah mesin kapal.

"Dugaan sementara kemungkinan gas berbahaya, karena saat melakukan evakuasi tadi. Tercium bau gas, namun kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari pihak rumah sakit," Kasat Polairud Polresta Banyuwangi Kompol Masyhur Ade.

Kompol Ade menyebut, kejadian itu berawal saat pihaknya mendapat laporan satu nelayan dari ABK Kasih Setia 17 pingsan di kamar mesin. 

Kejadian itu berawal sekitar pukul 08.30 WIB saat korban datang bersama teknisi hendak memperbaiki kapal. Diketahui Kapal Slerek Kasih Setia 17 mengalami kerusakan pada bagian mesin dan mengalami kebocoran pada pipa freon di lubang penampungan ikan.

Saat itu, kata Kompol Ade, salah satu rekan nelayannya bernama Daryanto (42) telah menunggu seorang diri di kapal tersebut.

"Kemudian saksi Daryanto mendengar korban menyalakan mesin kapal namun tidak menyala. Selang 10 menit, saksi mencari keberadaan korban hingga ke kamar mesin. Namun gelap dan hanya ada cahaya senter yang menyala," kata Kompol Ade.

Saksi Daryanto kemudian menuruni tangga di kapal tersebut. Setelah sampai tangga paling bawah yang berada dekat dengan mesin induk kapal. Terdengar bau menyengat dan membuat pusing saksi tersebut.

"Akhirnya saksi Daryanto bergegas kembali naik ke atas dan melaporkan pada teknisi serta awak kapal Kasih Setia 5 yang berada di sebelahnya untuk meminta listrik guna menyalakan blower. Agar udara dan bau mesin tersedot keluar," sambung Ade.

Usai menangani bau mesin yang menyengat, saksi dan teknisi melihat kondisi korban yang berada di kamar mesin kapal. Saat itu korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri sekitar pukul 08.40 WIB.

"Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke Satpolairud. Kami juga meminta bantuan Basarnas Banyuwangi untuk membantu mengevakuasi," sambungnya lagi.

Sekitar pukul 10.00 WIB Satpolairud bersama Basarnas Banyuwangi mengevakuasi korban dan dibawa ke KKP Banyuwangi untuk dilakukan pemeriksaan. "Saat diperiksa di KKP, korban dinyatakan telah meninggal dunia," jelasnya.

Polisi hingga kini masih menunggu hasil pemeriksaan penyebab pasti kematian korban dari pihak RSUD Blambangan. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya