SUARA INDONESIA

Cuaca Buruk Tak Menentu di Madura, Petani Tembakau di Sampang Terancam Gagal Panen

Redaksi - 03 August 2022 | 11:08 - Dibaca 1.71k kali
Peristiwa Daerah Cuaca Buruk Tak Menentu di Madura, Petani Tembakau di Sampang Terancam Gagal Panen
petani tembakau di Sampang Madura terpaksa memanen tembakaunya Karen cuaca tidak menentu (Foto: Rosy/Suaraindonesia)

SUARA INDONESIA - Cuaca buruk tidak menentu di pulau Madura membuat lahan petani tembakau di kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, terancam gagal panen, sehingga petani tidak merawat lebih lanjut lantaran petani putus asa.

Salah satu petani tembakau di Desa Pamulaan, Kecamatan Camplong Haji Asmari mengungkapkan, pada musim tembakau masyarakat sudah terbiasa menanam tembakau.

"Bagi petani tembakau penghasilan dari hasil panen tembakau cukup diharapkan daripada bercocok tanam lainnya. Namun karena tahun ini cuaca tidak stabil dirinya mengaku lahan tembakau yang kami tanam terancam gagal panen," kata Asmari pada media, Selasa (02/08/2022).

Haji Asmari petani tembakau Pulau Madura ini menambahkan, kerusakan tanaman petani tembakau itu terjadi pada saat pohon tembakau masih kecil yang baru ditanam lalu kemudian hujan sering turun.

"Akibat sering dihujani jadi bibitnya busuk," imbuhnya 

Akibat cuaca yang tidak normal itu kata Asmari, petani membuat putus asa dalam merawat tembakaunya, bahkan sisa-sisa yang masih tumbuh di cabut.

Kendati demikian, sebagai petani meski dirinya putus asa masih tetap bercocok tanam dengan mengganti tanaman lain.

"Iya mas, Saya putus asa, karena tembakau meskipun mau dirawat sudah tidak bisa normal lagi. Malah nanti kalau masih dirawat semakin rugi, jadi lebih baik saya cabut sisa-sisa itu, lalu saya mau tanam sayur aja, seperti Sawi dan lain-lain," ucapnya.

Di lain pihak, Pemuda asal Camplong peduli petani Syai'r Mahesa membenarkan, bahwa tahun ini banyak para petani tembakau yang mengeluh akibat anomali cuaca yang membuat tembakaunya tumbuh tidak normal karena sering diguyur hujan berturut turut.

Dia mengatakan, sebagian petani memang sudah terbiasa menanam tembakau jika masuk bulan Mei. Hanya saja, kondisi musim yang tidak menentu pertumbuhannya tidak optimal karena diguyur hujan, bahkan ada yang daunnya keriting kerdil dan juga tidak ada yang hidup normal bahkan tidak hidup sama sekali.

”Untuk mengantisipasi dampak kerugian yang sangat besar, saya sarankan petani tembakau untuk beralih menanam komoditas tanaman lain, seperti nabem sawi dan sayur-sayuran," pungkasnya.

(Rosy/Rul)***

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV