SUARA INDONESIA

Tiga Alat Berat Tak Mampu Evakuasi Bangkai Paus Sperma di Perairan Banyuwangi

Muhammad Nurul Yaqin - 04 August 2022 | 14:08 - Dibaca 1.63k kali
Peristiwa Daerah Tiga Alat Berat Tak Mampu Evakuasi Bangkai Paus Sperma di Perairan Banyuwangi
Tiga alat berat belum mampu evakuasi bangkai Paus Sperma terdampar di Perairan Banyuwangi, Kamis (4/8/2022). (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI - Bangkai Paus Sperma sudah empat hari berada di tepian Perairan Banyuwangi, sejak Senin (1/8/2022) kemarin. Berbagai upaya evakuasi telah dilakukan namun gagal, karena bobot paus yang terlalu berat.

Kali ini bangkai Paus Sperma yang berada tepat di Pantai Bulusan, Kecamatan Kalipuro, dievakuasi menggunakan beberapa alat berat.

Sebanyak tiga alat berat diterjunkan mulai dari Loader, Forklift dan backhoe untuk membantu proses pengangkatan bangkai Paus Sperma ke daratan, Kamis (4/8/2022).

Namun upaya itu sama sekali masih belum membuahkan hasil. Maklum dengan ukuran mencapai 16,5 meter dan bobot diperkirakan mencapai 30 ton ini jelas menyulitkan petugas.

Petugas berupaya menarik menggunakan tiga alat berat tersebut, namun bangkai seolah tak bergeming. Hanya bergoyang-goyang saja mengikuti gerakan ombak.

Hal ini membuat petugas harus kembali memutar otak untuk mencari solusi. 

Karena bagaimanapun bangkai harus segera dievakuasi dan dikubur. Bangkai mulai membusuk dan menimbulkan bau busuk, kondisi itu dikeluhkan warga setempat.

"Kita upayakan untuk bisa naik ke permukaan dulu," kata salah petugas BPBD Banyuwangi yang berada di lokasi.

Evakuasi sempat dilakukan dengan cara menggergaji tubuh mamalia laut raksasa itu. Namun sempat terkendala karena gergaji sulit menembus daging paus yang alot. 

"Ada minyak yang muncul dari daging Paus, lengket jadinya. Juga posisinya di air, jadi agak susah," ungkapnya.

Sebagai informasi seekor paus berukuran besar terdampar di perairan pantai Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Senin (1/8/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.

Petugas hingga saat ini masih melakukan proses nekropsi pada bangkai paus tersebut. Sedikitnya ada 6 dokter hewan dan 9 asisten dosen dari Universitas Airlangga yang terlibat dalam proses itu.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Moh.Husnul Yaqin

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya