SURABAYA - Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Baktiono menolak melakoni general check-up yang diajukan di RSUD Soewandhie Surabaya.
Rencana general check-up ini bakal menyasar seluruh Anggota DPRD Surabaya berjumlah 50 orang.
"Kita memutuskan akan melaksanakan general check-up di rumah sakit atau laboratorium lain yang lebih representatif, bukan di RSUD Soewandhie," kata Baktiono, Kamis (8/9/2022).
Nantinya, setiap Anggota DPRD Surabaya mendapat pelayanan general check-up beserta keluarganya. "Jadi jatahnya ada empat satu keluarga. Yakni anggota dewan, istri dan dua anak," terangnya.
Alasan mengapa Baktiono menolak general check-up dilakukan di RSUD Soewandhie, karena dirasa rumah sakit milik pemkot tersebut kurang maksimal dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
"Ada pegawai DPRD Kota Surabaya sampai mengalami pendarahan. Karena tidak mendapat pelayanan baik di RS Soewandhie. Sebelumnya, juga banyak warga yang ditolak berobat," jelas Politisi PDIP ini.
Ia mengatakan, jika hal itu sangat berbanding terbalik atau tidak sesuai dengan visi misi Wali Kota Surabaya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat.
"Karena dalam visi misi pasangan Eri Cahyadi-Armuji, tidak boleh ada lagi warga Surabaya yang berobat dengan menunjukkan KK/KTP ditolak. Jadi sudah gratis.Tapi faktanya, masih banyak terjadi penolakan," ungkapnya.
Sementara itu, Dirut RSUD Soewandhie, Billy Daniel Messakh menanggapi secara singkat pernyataan Baktiono mengenai penolakan general check-up tersebut. "Kalau pelayanan kita buruk, tolong tunjukkan yang mana," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi