SUARA INDONESIA

Massa Demo DPRD Banyuwangi Terkait BBM, Bubar dengan Hati Kecewa

Muhammad Nurul Yaqin - 09 September 2022 | 19:09 - Dibaca 1.60k kali
Peristiwa Daerah Massa Demo DPRD Banyuwangi Terkait BBM, Bubar dengan Hati Kecewa
Massa demo PMII tolak kenaikan harga BBM perlahan membubarkan diri dalam gedung DPRD Banyuwangi, Jumat (9/9/2022) sekitar pukul 18.25 WIB. (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI - Ratusan massa aksi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga duduki gedung DPRD Banyuwangi, sudah membubarkan diri.

Pantauan Suara Indonesia di lokasi, Jumat (9/9/2022) sekitar pukul 18.25 WIB, massa aksi perlahan mulai membubarkan diri. Namun, mereka harus menelan kekecewaan karena tidak ditemui langsung Ketua DPRD.

Mereka hanya ditemui oleh seorang anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan Anom Basori, saat melangsungkan mediasi dengan perwakilan mahasiswa.

"Ketua DPRD Banyuwangi berhalangan ditemui karena alasan tidak jelas. Maka kami PMII Banyuwangi menyatakan bahwa ini merupakan bukti matinya hati nurani dewan perwakilan rakyat daerah," cetus Korlap Aksi, M Haddad Alwi Nasya.

Menurutnya, aksi yang mereka lakukan dirasa belum tuntas karena tidak ditemui langsung oleh Ketua DPRD Banyuwangi. Sehingga pihaknya berjanji akan kembali turun jalan dengan massa yang lebih besar.

"Kami bersepakat hari Senin (12/9/2022) mendatang akan kembali dengan massa yang lebih besar," tegas Haddad, kepada Suara Indonesia sebelum membubarkan diri.

Sementara Anggota DPRD Banyuwangi Anom Basori, secara tegas juga sepakat menolak kenaikan harga BBM. "Kita seperjuangan dengan mahasiswa dan masyarakat berupaya agar harga BBM ini dikembalikan seperti harga awal," cetusnya

Menurut Anom, kenaikan harga BBM berdampak luas kepada masyarakat, seperti petani, nelayan hingga sektor-sektor produksi yang mengandalkan bahan bakar minyak.

"Makanya tadi kita fasilitasi teman-teman mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya. Dialog juga sudah selesai, untuk selanjutnya akan kami teruskan kepada pimpinan dan seterusnya akan dilanjut ke pejabat di tingkat pusat," tandas Anom.

Sebelumnya diberitakan, Ratusan mahasiswa PMII itu mulai menggelar aksinya sekitar pukul 14.30 WIB di Jalan Brigjen Katamso, simpang tiga depan kantor DPRD Banyuwangi.

Aksi itu merupakan gelombang kedua setelah beberapa hari lalu gedung DPRD Banyuwangi di demo massa dari gabungan GMNI, HMI, IMM dan aliansi BEM.

Menurut massa PMII, kenaikan harga BBM bersubsidi saat ini hanya akan menyusahkan rakyat. Karena berdampak dengan kenaikan harga bahan pokok.

Karena tak kunjung ditemui perwakilan dewan, sekitar pukul 16.20 WIB ratusan mahasiswa menerobos masuk. Mereka menduduki kantor DPRD Banyuwangi.

Emosi massa meredam setelah perwakilan dari mereka ditemui di ruang rapat oleh anggota DPRD Banyuwangi untuk melakukan mediasi.

Mereka melakukan dialog bersama Anggota DPRD Banyuwangi Anom Basori, menuntut agar dewan di kabupaten ikut mengawal kebijakan pemerintah yang dinilai menyengsarakan rakyat itu.

Usai berdialog terbuka, mereka perlahan membubarkan diri sekitar pukul 18.25 WIB sembari menghidupkan flash handphone serta menyanyikan lagu kebanggaannya mars PMII dan mars mahasiswa 'totalitas perjuangan'.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : M Ainul Yaqin

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV