SUARA INDONESIA

Puluhan Petani di Madiun Basmi Hama Tikus Secara Massal, Hasilnya Ditukar Uang

Redaksi - 16 September 2022 | 22:09 - Dibaca 1.61k kali
Peristiwa Daerah Puluhan Petani di Madiun Basmi Hama Tikus Secara Massal, Hasilnya Ditukar Uang
Para petani saat membasmi dan menangkap hama tikus (Foto Istimewa)

MADIUN - Sering gagal panen, akibat serangan hama tikus, membuat puluhan petani yang berada di Desa Sidorejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, melakukan pembasmian hama secara massal.

Agar petani semangat membasmi hama tikus, setiap tikus yang berhasil ditangkap baik dalam kondisi hidup maupun mati, bisa ditukar langsung dengan uang sebesar Rp 2 ribu rupiah.

Petani yang ikut serta membasmi hama tikus membawa berbagai peralatan, seperti senapan angin, pentungan kayu dan karung.

para petani berpencar untuk memburu keberadaan hama tikus yang menyerang tanaman padi mereka. Dengan semangat serta fokus memburu hama tikus, akhirnya satu persatu hama tikus dapat ditangkap dari sarangnya.

" Hama sudah sering kali menyerang tanaman padi kami, sehingga membuat petani gagal panen dan pada malam ini, kami melakukan perburuan serta membasmi secara massal bersama puluhan petani padi di desa kami " ujar Subianto, petani padi desa setempat, Jumat (16/9/2022).

Dia menjelaskan, dalam aksinya tersebut puluhan petani berhasil menangkap ratusan ekor tikus, kemudian ratusan ekor tikus tersebut ditukar pada pihak desa dengan uang sebesar Rp 2 ribu rupiah.

" Bagi para petani yang berhasil menangkap tikus, kami hargai 2000 rupiah per satu ekor, hal ini bertujuan agar para petani lebih bersemangat untuk memburu tikus yang selama ini menjadi hama pada tanaman padi di areal persawahan mereka " ujar Setio Budi, Kepala Desa Sidorejo.


Dia mengatakan, kegiatan perburuan sekaligus pembasmian hama tikus tersebut akan dilakukan oleh puluhan petani selama 5 hari kedepan secara terus menerus.

Meski para petani sudah berupaya melakukan pembasmian dengan berbagai macam pestisida dan dengan alat pengemposan yang merupakan bantuan dari dinas pertanian, namun upaya tersebut gagal.

Karena tidak mempan menggunakan pestisida, akhirnya para petani membasmi hama tikus dengan metode berburu secara tradisional.

" Dengan pola perburuan tersebut diharapkan, hama tikus dapat terkendali, sehingga hasil panen padi dapat kembali meningkat dan petani tidak merugi disaat harga gabah yang cenderung terus mengalami kenaikan," tutupnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya