SUARA INDONESIA

Pansus Pupuk di Bondowoso Temukan Dugaan Penyelewengan Pupuk ZA Ribuan Ton, APH Diminta Ungkap

Bahrullah - 10 October 2022 | 20:10 - Dibaca 2.10k kali
Peristiwa Daerah Pansus Pupuk di Bondowoso Temukan Dugaan Penyelewengan Pupuk ZA Ribuan Ton, APH Diminta Ungkap
Pansus kelangkaan dan penyimpangan harga pupuk bersubsidi di Kabupaten Bondowoso (Foto: BAHRULLAH/Suaraindonesia)

BONDOWOSO - Panitia Khusus (Pansus) kelangkaan dan penyimpangan harga pupuk bersubsidi di Kabupaten Bondowoso menemukan dugaan penyelewengan pupuk ZA ribuan ton.

Sejumlah kios mengaku nyaris tidak pernah mendapat kiriman pupuk subsidi jenis ZA dari distributor.

Sementara distributor sudah menebus pupuk ZA pada produsen sebanyak 100 persen.

Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Bambang Suwito anggota Pansus kelangkaan dan penyimpangan harga pupuk bersubsidi Kabupaten Bondowoso pada media, Senin (10/10/2022).

Lebih lanjut, Bambang menerangkan, total alokasi ZA th 2022 sebesar 8.588.000 tertebus 2.928.847, ada sisa 5.659,153.

Hingga saat ini kelangkaan pupuk subsidi di Bondowoso masih tetap berlanjut. Padahal, sejumlah Distributor pupuk di Bondowoso sudah melakukan penebusan ke Produsen.

"Kami sangat menyayangkan, pupuk subsidi di Bondowoso masih langka, dan sulit didapat oleh petani,” katanya.

Bambang Suwito merinci keberadaan Kios yang ada di Bondowoso sebanyak 245 Kios.

Seperti Kecamatan Binakal 5 Kios, Kecamatan Bondowoso 12 Kios, Kecamatan Botolinggo 13 Kios, Kecamatan Cermee 23 Kios, Kecamatan Curahdami 9 kios, Kecamatan Grujugan 12 kios, Kecamatan Jambesari DS 10 Kios, Kecamatan Klabang 12 Kios, Kecamatan Maesan 14 Kios, Kecamatan Pakem 4 Kios, Kecamatan Prajekan 9 Kios, Kecamatan Pujer 13 Kios, Kecamatan Sukosari 8 Kios, Kecamatan Sumber Wringin 8 Kios, Kecamatan Taman Krocok 6 Kios, Tamanan 11 Kios, Kecamatan Tapen 18 Kios, Kecamatan Tegalampel 9 Kios, Kecamatan Tenggarang 14 Kios, Kecamatan Tlogosari 10 Kios, Kecamatan Wonosari 16 Kios, dan Kecantikan Wringin 9 Kios.

“Sebanyak 245 Kios ini rata-rata mengaku tidak mendapat kirim pupuk, baik urea maupun ZA dari distributor. Aneh, jika kios mengaku tidak mendapat kiriman pupuk dari distributor,” ujarnya.

Oleh karena itu BK minta kepada aparat penegak hukum (APH) tidak hanya mengungkap lenyapnya pupuk urea, tapi ZA juga diungkap.

“Karena Aparat Penegak Hukum (APH) sudah melakukan pengamatan, maka saya minta APH juga mengungkap keberadaan pupuk ZA," tutupnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya