NGAWI - Sungguh miris nasib para pegawai SMK PGRI 4 Ngawi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Terdapat 26 guru pendidik dan 10 karyawan non pendidik tidak menerima gaji selama 17 bulan.
Nyoto Edy Santoso kepala sekolah di SMK itu membenarkan, bahwa terdapat 36 pegawainya yang belum menerima gaji selama 17 bulan. Menurut dia, hal itu disebabkan minimnya jumlah anak didik.
"Kondisi jumlah siswa yang terus menurun, itu terjadi sejak tahun 2017. Faktor ini menyebabkan lembaga kami belum mampu membayar gaji pendidik dan non pendidik," ungkap Nyoto saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (9/11/2022).
Selain itu, Nyoto menjelaskan faktor yang melatar belakangi belum terbayarnya gaji guru pendidik dan bukan pendidik karena banyaknya sekolah baru yang bermunculan di Ngawi.
"Ada banyak sekolahan baru, hingga tingkat kecamatan, mungkin wali murid lebih banyak pilihan. Tahun ini jumlah murid kami hanya 88 dari seluruh jurusan yang ada," kata Nyoto.
Kendati demikian, Nyoto mengaku sudah berkomunikasi dengan fungsionaris lembaga untuk mengurai masalah itu, salah satunya penurunan honor, disisi lain pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan provinsi.
"Mediasi sudah kami lakukan, sementara penyelesaian penurunan jumlah honor, hal itu dilakukan agar bisa segera terbayarkan. Dan kami sudah menyampaikan permasalahan ini ke provinsi dan kabupaten," ujarnya.
"BPOP kami hanya cair 6 bulan, mudah-mudahan tahun ini bisa realisasi penuh. Yayasan PGRI juga meminta pihak provinsi untuk datang langsung melihat kondisi yang ada. Semoga bisa segera ada jalan keluar," ucap Nyoto menambahkan.
Sementara itu, Supardi Kepala Cabang Pendidikan wilayah Ngawi saat ditanya apakah ada solusi untuk masalah gaji SMK PGRI 4 Ngawi, dia menolak untuk memberikan statmen ke awak media.
"Itu sekolahan swasta, gaji bukan urusan kami, konfirmasi ke kepala sekolahnya saja," singkat kata Supardi saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ari Hermawan |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi