SUARA INDONESIA

Wali Murid SDN Tepus Kulon Purworejo Keluhkan Besaran Pungutan yang Dilakukan oleh Pihak Sekolah

Agus Sulistya - 13 December 2022 | 18:12 - Dibaca 1.80k kali
Peristiwa Daerah Wali Murid SDN Tepus Kulon Purworejo Keluhkan Besaran Pungutan yang Dilakukan oleh Pihak Sekolah
Ilustrasi pungutan liar (Sumber foto : Pixabay)

PURWOREJO - Beberapa orang tua (wali murid) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tepus Kulon, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa tengah, mengeluh adanya dugaan pungli (pungutan liar) yang sudah dilakukan oleh pihak sekolah.

Seolah tidak ada kapok-kapoknya, Dugaan pungli makin merajalela dan ramai belakangan ini yang sudah dilakukan oleh oknum-oknum di sekolah negeri yang membuat beberapa orangtua makin risau, sulit dan terbebani.

Berdasar pernyataan orangtua siswa (tidak ingin disebut namanya) saat terlibat perbincangan dengan awak media dirinya mengutarakan, jika sekolah memungut uang les Rp 5000 untuk sekali pertemuan dan satu minggu ada 3x pertemuan.

"Pungutan bulanan Rp 15.000, uang Infaq Rp 2000 satu minggu sehingga jika di total orangtua murid harus keluarkan uang sebesar Rp 83.000.tiap bulanya, hingga, karena ada pungutan itu, orangtua siswa berasa berkeberatan," keluhnya pada beberapa awak media, Selasa (13/12/2022).

Sementara itu, Koordinator Paguyuban Murid SDN Tepus Kulon, WBA alias Cepu saat dikonfirmasi membenarkan adanya pungutan yang sudah dilakukan di SDN Tepus Kulon dan menjelaskan, sebenarnya orangtua siswa tidak berasa berkeberatan dengan uang bantuan atau pungutan selama tidak ditetapkan nominal jumlah uangnya.

"Saya mengharapkan ini menjadi satu evaluasi untuk sekolah, kami sebagai orangtua tidak mau anak-anak kami bodoh dengan tidak sekolah, namun semuanya sudah tahu jika saat ini sekolah telah terima dana BOS dan pak Gubernur Jawa tengah lewat beragam media sosial melarang adanya pungutan di sekolah negeri,bahkan juga beliau menjelaskan jika sekolah negeri itu harus gratis tis,jangan ada pungutan apa saja," kata Cepu, Selasa (13/12/2022).

Selanjutnya, menyoroti hal itu, Ketua LSM Tamperak DPD Kabupaten Purworejo Sumakmun saat diminta tanggapannya menegaskan, dirinya benar-benar mengecam keras berbagai modus pungutan yang sudah dilakukan oleh pihak sekolah.

"Benar-benar sangat memperberat masyarakat kecil dan saya dari LSM TAMPERAK minta selekasnya kembalikan uang siswa yang telah diambil itu, tidak boleh ada sekolah yang hendak mengambil kesempatan itu," tegas Sumakmun sambil menunjukkan kemarahannya karena ada dugaan pungutan liar itu.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Agus Sulistya
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya