SITUBONDO - Warga Kecamatan Besuki, menggeruduk kantor DPRD Situbondo. Tujuan mereka tidak lain haya menyampaikan keluhannya agar Rumah Sakit Abddoerrahem bisa memfasilitasi transport pasien cuci darah yang berstatus warga kurang mampu.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu pasien dari Desa Blimbing Kecamatan Besuki, Bahtiar usai menemui anggota Komisi IV DPRD Situbondo, Selasa (31/1/2023).
Bahtiaar (24) pasien asal Desa Blimbing Kecamatan Besuki mengatakan, kedatangan dirinya ke DPRD Situbondo untuk menyampaikan keluhannya terkait bagaimana Rumah Sakit yang ada wilayah Besuki dan Asembagus juga menyediakan pelayanan pasien cuci darah.
Sehingga pasien yang berasal dari wilayah barat dan timur tidak jauh jauh pergi ke RSUD yang saat ini ada kota, dan ini demi membantu biaya transport masyarakat yang tidak mampu.
"Saya ini sudah 4 tahun menderita gagal ginjal, dan setiap dua minggu sekali harus cuci darah dengan memakai kendaraan sepeda motor menuju RS Abdoerrahem Situbondo walaupun kondisi kesehatan saya sendiri dalam keadaan sakit," jelasnya.
Menurutnya, pasien dari wilayah barat saja yang cuci darah setiap hari Selasa dan Jumat sebanyak 20 pasien, itupun rata rata mayoritas warga yang tidak mampu.
"Ironisnya, pasien tersebut yang datang ke RSUD Abdoerrahem itu ada yang sudah tua. Bahkan untuk sampai ke RSUD Abdoerrahem Situbondo ada salah satu pasien yang dibonceng sambil diikat oleh si pengemudi kendaraan roda dua," terangnya.
"Ini dilakukan untuk mengirit biaya tranportasi mengingat
si pasien ini benar benar berasal dari keluarga yang tidak mampu," sambungnya.
Oleh sebab itu, kami bersama pasien cuci darah lain memohon kepada Anggota DPRD khususnya komisi IV agar bisa memfasilitasi kepada Pemerintah Kabupaten Situbondo agar Pelayanan pasien cuci darah di wilayah barat dan timur ini juga ada.
"Sehingga para pasien yang tidak mampu ini tidak jauh jauh lagi untuk cuci darah ke rumah sakit, mengingat kalau melihat kondisi ekonomi saya dan ibu, Bapak yang datang ke DPRD ini untuk biaya transport naik kendaraan ke RSUD Abdorrahem dua minggu sekali sangat berat sekali dan harus cari hutangan," tuturnya.
Kalau misalnya RSUD Besuki dan Asembagus ini terus tidak bisa melayani pasien cuci darah yang diakibatkan karena aturan atau alatnya tidak ada, paling tidak Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo bisa menyediakan mobil roda empat untuk mengangkut pasien cuci darah secara gratis khususnya bagi pasien yang tidak mampu untuk wilayah Barat dan timur, harap Bahtiar dengan wajah bersedih.
"Namun Kami bersama pasien cuci darah yang lain sangat bersyukur karena masih ada orang di Situbondo yang peduli, karena setiap kami dan pasien lainnya datang untuk melakukan cuci darah ke RSUD Abdoerrahim selalu dikasih makan secara gratis oleh Warung al-Hikmah," bebernya.
"Mudah mudahan ini juga bisa diikuti oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam hal ini Dinas Kesehatan untuk bisa memfasilitasi biaya tranportasi pulang pergi dua minggu sekali bagi pasien cuci darah yang tidak mampu di wilayah barat dan timur," harapnya menambahkan.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Situbondo, H. Sahlawi usai menerima keluhan dari pasien cuci darah Wilbar mengatakan, kami bersama anggota Komisi IV DPRD tadi telah menerima keluhan pasien cuci darah dari wilayah barat agar supaya bagaimana RSUD Besuki juga bisa melayani pasien cuci darah. Tujuan agar supaya para pasien cuci darah di Wilbar ini tidak jauh jauh lagi datang ke RSUD Abdoerrahem Situbondo.
"Intinya para pasien cuci darah Wilbar yang datang ke DPRD tadi agar supaya RSUD Abdoerrahem dua minggu sekali bisa menyediakan mobil roda empat untuk transportasi para pasien cuci darah secara gratis pulang pergi, sehingga ketika pasien cuci darah ke RSUD tidak lagi mengeluarkan biaya transport," jelasnya.
Kata Sahlawi, mayoritas pasien cuci darah yang datang ke RSUD Abdoerrahem di Wilbar banyak yang tidak mampu dan ada juga sebagian yang tergolong ekonomi mampu.
Dengan adanya keluhan tersebut kami bersama anggota Komisi IV DPRD yang lain akan segera menindaklanjuti kepada pihak RSUD dan Dinas Kesehatan Situbondo agar supaya pasien cuci darah yang tidak mampu ini bisa difasilitasi kendaraan roda empat untuk mengangkut pasien cuci darah secara gratis.
"Ini perlu ada perhatian khusus dari Dinas Kesehatan, sebab pasien cuci darah yang sakit ini sudah ada yang tidak berdaya karena sudah tidak bekerja lagi. Mudah mudahan para pasien cuci darah ini cepat dicarikan solusinya dan bisa dibantu oleh Pemerintah," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syamsuri |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi