SUARA INDONESIA

Antisipasi DBD, Dinkes Situbondo Gencar Lakukan Fogging

Syamsuri - 24 February 2023 | 18:02 - Dibaca 768 kali
Peristiwa Daerah Antisipasi DBD, Dinkes Situbondo Gencar Lakukan Fogging
Salah Seorang Petugas Saat Melakukan Pengasapan (fogging) di Kecamatan Kendit (Foto :Istimewa)

SITUBONDO - Puluhan warga di Situbondo, Jawa Timur mulai terserang DBD. Hal itu dipicu perkembangan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) di musim pancaroba atau musim penghujan saat ini. 

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Situbondo, setidaknya ada 88 warga di Kabupaten Situbondo yang sudah terserang salah satu penyakit yang menyebabkan kematian tersebut.

Guna mengantisipasi perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD tersebut, pihak Dinkes Situbondo saat ini gencar melakukan pengasapan (fogging) di lokasi permukiman warga guna membasmi nyamuk aedes aegypti khususnya di daerah endemis.

Pengasapan dilakukan oleh petugas kesehatan seiring mewabahnya penyakit demam berdarah, karena sejak Januari hingga 17 Februari 2023 tercatat sudah ada 88 kasus DBD, satu orang balita diantaranya meninggal dunia.

Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Hari Santoso mengatakan, pihaknya sudah melakukan upaya untuk penanggulangan wabah penyakit DBD.

"Petugas kesehatan di tingkat Puskesmas juga rutin tiap pekan melaksanakan pengasapan untuk membasmi nyamuk aedes aegypti," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (24/2/2023). 

Sejak Januari 2023, lanjut dia, pengasapan dilakukan untuk mencegah berkembang biaknya dan membasmi nyamuk aedes aegypti pada musim hujan tahun ini.

Selain melakukan pengasapan di daerah endemis nyamuk yang membawa virus demam berdarah itu, kata Hari, petugas kesehatan juga mensosialisasikan kepada warga agar tetap menjaga kebersihan di rumah tinggal maupun di lingkungan masing-masing.

"Pertama kami sudah membuat instruksi Bupati, yang isinya menginstruksikan kepada semua Camat, Kepala Desa dan Kepala Puskesmas di seluruh Kabupaten Situbondo agar melakukan siaran keliling dan menyebarkan abate," imbuhnya.

Hari menjelaskan, bahwa tim promosi kesehatan telah melakukan siaran keliling ke desa-desa agar masyarakat menjaga kebersihan di rumah tinggal dan lingkungannya dengan menerapkan 3M yakni menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali benda-benda (kaleng bekas) yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, serta menggunakan obat oles anti-nyamuk.

"Kami juga punya programer demam berdarah dengue yang bertugas berkeliling menyebarkan atau membagikan abate (untuk mengendalikan jentik nyamuk) kepada warga," ujar Hari Santoso.

Dinas Kesehatan mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) sebayak 88 kasus yang tersebar di sejumlah kecamatan terhitung sejak Januari hingga 17 Februari 2023.

Dari jumlah tersebut sebanyak 84 orang di antaranya telah menjalani perawatan medis di RSUD dr. Abdoer Rahem (Januari hingga pertengahan Februari) 1 pasien balita berumur 3 tahun meninggal, 73 pasien dinyatakan sembuh dan 10 pasien lainnya masih dirawat di rumah sakit milik pemerintah daerah setempat.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya