SUARA INDONESIA

Usut Penyebab Bocah SD di Banyuwangi Tewas Gantung Diri, Polisi Olah TKP Ulang

Muhammad Nurul Yaqin - 04 March 2023 | 14:03 - Dibaca 1.67k kali
Peristiwa Daerah Usut Penyebab Bocah SD di Banyuwangi Tewas Gantung Diri, Polisi Olah TKP Ulang
Kasatreskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarnapraja didampingi jajaran saat memberikan keterangan. (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI - Polisi kembali menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengusut kasus kematian MR (11), bocah SD di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.

Olah TKP ulang dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban hingga membuatnya nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di dapur rumahnya pada Senin (27/2/2023) lalu.

Kasus kematian bocah laki-laki yang masih duduk di bangku kelas 4 SD itu kini dibackup Unit Renakta Satreskrim Polresta Banyuwangi yang awalnya ditangani Polsek Pesanggaran.

Kasatreskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarnapraja mengatakan, dari hasil penyelidikan awal, kematian korban karena gantung diri diduga tak tahan akibat kerap mendapatkan perundungan atau bullying di sekolah.

"Dari kejadian tersebut, penyelidikan lanjutan dibackup Unit Renakta untuk memastikan betul penyebab dari kematian korban apakah memang murni bunuh diri atau kah ada dugaan peristiwa yang lain," ujar Agus, Sabtu (4/3/2023).

Agus menyampaikan, pada Kamis (2/3/2023) malam, pihaknya mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk meminta keterangan terhadap seluruh saksi yang terkait dengan kematian korban.

Tim Unit Renakta, kata Agus, masih bekerja keras untuk mengumpulkan seluruh fakta yang ada di lapangan. Selain memeriksa keluarga korban dan meminta keterangan medis, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan.

Kepolisian akan menggandeng Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi untuk bersama-sama melakukan klarifikasi terhadap pihak sekolah dimana korban menimba ilmu.

"Sehingga, langkah selanjutnya seluruh fakta informasi di lapangan kita uji. Secepatnya nanti akan kita informasikan terkait hasil penyelidikan tersebut," ujar Agus.

Ditanya apakah nanti akan sampai melangkah pada autopsi jenazah korban, Agus mengaku masih akan melihat perkembangan dari peristiwa yang ada.

"Intinya, pada saatnya akan kita berikan informasi setelah seluruh rangkaian penyelidikan selesai," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang bocah laki-laki di Banyuwangi memilih bunuh diri diduga tak tahan karena kerap mendapat perundungan atau bullying di sekolah.

Korban adalah MR (11), seorang pelajar kelas 4 SD di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.

Bocah ini mengakhiri hidup dengan gantung diri. Tubuhnya ditemukan menggantung dengan seutas tali plastik di dapur rumahnya. 

Korban ditemukan gantung diri pada Senin (27/2/2023) sore. Korban pertama kali diketahui oleh ibunya, Wasiah (50), usai pulang dari sawah.

Berdasarkan keterangan polisi, hampir setiap hari korban yang berstatus anak yatim itu selalu dibully teman-temannya karena tidak punya bapak.

Korban juga tak kuat ketika selalu dikatakan kurang mampu. Ibunya hanya buruh harian. Setiap pulang sekolah, korban selalu menangis dongkol. 

Karena minder diduga akibat selalu dibully. Akhirnya, korban nekat gantung diri.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya