SUARA INDONESIA

Terkuak! Pupuk Bersubsidi di Pasar Gelap Ada yang dari Madura

Wildan Mukhlishah Sy - 20 March 2023 | 12:03 - Dibaca 1.61k kali
Peristiwa Daerah Terkuak! Pupuk Bersubsidi di Pasar Gelap Ada yang dari Madura
Ilustrasi pupuk bersubsidi. Foto: suara.com

SUMENEP- Ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Jawa Timur Jumantoro mengungkapkan, bahwa memang ada sebagian pupuk bersubsidi yang beredar di pasar gelap, berasal dari pulau Madura. 

Dirinya menyatakan, hal tersebut berdasarkan informasi dari beberapa oknum petani yang membeli pupuk bersubsidi di pasar gelap. 

"Iya kalau ditanya kenapa mahal, penjualnya menjawab iya karena barangnya dari Madura," ungkapnya kepada suaraindonesia.co.id, Senin (20/3/2023). 

Dia menyebut, bahwa harga pupuk bersubsidi yang beredar di pasar gelap, bisa mencapai hingga dua kali lipat dari harga aslinya.

Seperti salah satu contoh, untuk pupuk jenis Urea telah diteapkan oleh pemerintah yakni Rp 112.500/ 50 kg, sedangkan saat dijual di pasar gelap, bisa mencapai Rp 200.000 - Rp 250.000/ 50 kg. Kendati demikian, masih saja ada petani yang nekat untuk membelinya.

Sebetulnya Ia tidak mengherankan hal tersebut, karena menurutnya, alasan sejumlah petani memilih untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dari pasar gelap, adalah karena harga pupuk non subsidi yang sangat sulit dijangkau, yaitu bisa mencapai hingga Rp 600.000/ 50 kg. 

"Pupuk non subsidi ini terlalu mahal, sehingga petani lebih baik membeli pupuk subsidi yang di pasar gelap," terangnya. 

Jumantoro mengaku, pihaknya telah melaporkan transaksi pupuk ilegal tersebut kepada aparat yang berwewenang. 

Meski begitu, Ia menilai bahwa petugas juga kesulitan untuk mengidentifikasi pendistribusian pupuk ke pasar gelap. 

Hal itu dikarenakan, beberapa mafia pupuk biasanya tidak memakai truk sebagai kendaraan pengangkut. Melainkan, menggunakan kendaraan jenis elf, yang kemudian kursinya akan dibongkar dan di isi oleh karung-karung pupuk bersubsidi. 

"Sulit memang, karena mereka pintar. Kadang tidak pakai truk, tapi pakai elf. Terus kursinya dibuka dan diganti dengan pupuk," ucapnya. 

Untuk itu, ia berharap agar pemerintah kembali mempertimbangkan kembali perbedaan harga pupuk bersubsidi dan non subsidi.

Jika anggaran tidak cukup, kata Jumantoro, lebih baik pemerintah menaikkan harga pupuk bersubsidi, tapi kuotanya benar-benar mampu mengcover seluruh kebutuhan petani. 

"Biar tidak ada lagi, oknum yang bermain-main dengan pupuk subsidi," tandasnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, 18 ton pupuk bersubsidi yang akan diselundupkan di Kabupaten Sumenep, rencananya akan dikirim ke sejumlah daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. 

"Rencananya ini akan dikirim ke wilayah Jawa, ya Jawa Timur, juga Jawa Tengah," kata Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko beberapa waktu lalu. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya