SUARA INDONESIA

Kemenag Bondowoso Doa Bersama Munajat Haji dan Nuzulul Quran, Sembari Serahkan 800 Santunan Kaum Dhuafa

Bahrullah - 11 April 2023 | 21:04 - Dibaca 2.42k kali
Peristiwa Daerah Kemenag Bondowoso Doa Bersama Munajat Haji dan Nuzulul Quran, Sembari Serahkan 800 Santunan Kaum Dhuafa
Kepala Kemenag Bondowoso, Muhammad Ali Masyhur saat memberikan sambutan (Foto: Bahrullah/suaraindonesia)

BONDOWOSO - Kementerian Agama (Kemenag) Bondowoso mengikuti acara serentak doa bersama Munajat Haji dan Nuzulul Quran, sembari menyerahkan 800 paket santunan untuk para kaum Dhuafa.

kegiatan itu dilaksanakan serentak secara virtual dengan Kemenag Provinsi Jawa Timur, dengan turut menggandeng Pengurus GP Ansor dan Banser kabupaten setempat.

Doa bersama dilaksanakan di Musholla kantor setempat. Sementara penyerahan 800 sembako untuk para Dhuafa diserahkan sebelum acara doa bersama dimulai, yang diserahkan di halaman Kemenag Bondowoso, Selasa (11/4/2023).

Kepala Kemenag Bondowoso, Muhammad Ali Masyhur, menerangkan, doa bersama itu dilakukan untuk menyambut para bakal calon jamaah haji atau tamu Allah yang akan berangkat.


"Selain itu juga dilaksanakan ngaji bersama Kitab Al Hikam, yang diikuti oleh seluruh jajaran Kemenag dari berbagai kecamatan," ujarnya.

Lebih lanjut, Ali Masyhur menjelaskan, program ini merupakan program prioritas Kemenag, khususnya Jawa Timur untuk mendoakan baik itu petugas, maupun jamaah calon haji agar nantinya setelah menjalankan menjadi menjadi haji mabrur.

Serta, berangkat dan pulangnya menjadi sehat, selamat, dan lebih tenang saat dalam menjalankan ibadah haji, katanya.

"Kegiatan ini juga bersinergi dengan lembaga keagamaan, khususnya dengan sahabat-sahabat GP Ansor, NU dan Muhammadiyah," imbuhnya.

Dilain pihak, Kasi Haji dan Umroh Kemenag Bondowoso, Suharyono, menambahkan, acara itu juga bermunajat pada Allah SWT agar pelaksanaan haji tahun 2023 ini berjalan lancar.

Terlebih, Kementerian Agama RI kini tengah menggalakkan program haji yang berkeadilan dan ramah lanjut usia (Lansia).

"Kita bermunajat ya, mudah-mudahan dengan berdoa bersama peringatan Nuzulul Quran ini, kegiatan perhajian ini bisa diberi kelancaran oleh Allah SWT," ujarnya.

Menurutnya, haji berkeadilan di sini maksudnya yakni memang ada beberapa kebijakan yang diambil. Tidak ada penggabungan atau pendampingan.

Sementara untuk jemaah lansia sendiri, kata Suharyono, mereka jemaah haji yang berusia 65 tahun ke atas. Kemudian, pendaftarannya masa tunggu lima tahun.

"Waiting listnya lebih pendek," katanya.

Ia menjabarkan, di Bondowoso sendiri tahun ini akan memberangkatkan 652 calon jemaah haji. Dari jumlah itu terperinci yakni, jamaah reguler ada 594 orang, dan jamaah Lansia 12 orang, dan jamaah cadangan 112 orang.

"Dari 12 jamaah lansia itu, untuk Bondowoso termuda 85 tahun dan tertua 97 tahun," katanya.

Ia menyebutkan, bahwa sebelum pelaksanaan jemaah haji ini nantinya diikuti dengan pembimbingan para petugas haji untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih khusus pada Lansia.

Termasuk pelayanan haji juga dibuat ramah lansia. Seperti mengurangi kegiatan seremonial, serta makanan dan minuman pun dibuat ramah Lansia.

"Karena memang kebijakan tahun ini tak ada pendampingnya (jemaah Lansia, red) maka yang dimaksimalkan peran petugas, baik yang kloter maupun non kloter," tuturnya.

Disinggung perihal ongkos haji, kata Suharyono, untuk 600an jamaah Bondowoso tahun ini aada beberapa orang yang lunas tunda tahun 2020 dan 2022 tapi tidak berangkat. Mereka tidak dikenai tambahan.

"Hanya perlu konfirmasi mereka ke Bank," ujarnya.

Sementara untuk mereka yang masuk urut porsi, akan dikenai biaya pelunasan untuk Jawa Timur sebesar Rp 55.928.458.

"Jadi ini memang sudah dihitung. Kenapa Jawa Timur itu besar karena memang membiayai operasional di Embarkasi Surabaya, termasuk landasan Juanda dan sebagainya memang butuh operasional besar," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya