MADIUN, SuaraIndonesia.co.id - Kondisi perut buncit, menahan rasa sakit dan sulit bergerak akibat mengidap penyakit Atresia Bilier atau penyakit kelainan hati, diderita seorang balita yang baru berumur 9 bulan.
Hal tersebut dialami Maura Dwy Shabila, anak kedua dari pasangan suami istri Rudianto dan lasinem warga Desa Durenan, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun.
Besar harapan kedua orang tuanya, agar anaknya dapat segera menjalani operasi dan sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Derita Maura tersebut, dimulai sejak berusia 3 bulan. Dalam kesehariannya, ia didampingi oleh bidan dan pemerintah desa untuk perawatan.
Maura sendiri sudah dibawa ke Puskemas, kemudian dirujuk ke RSUD Caruban hingga ke rumah sakit provinsi dr. Soetomo Surabaya pada Februari lalu.
Pada waktu menjalani perawatan tersebut, Maura sebenarnya disarankan untuk menjalani operasi cangkok hati. Namun, kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan membuat biaya operasi menjadi kendala utama, apalagi tempatnya jauh dari domisili mereka.
"Maura disarankan untuk menjalani operasi cangkok hati, namun karena terkendala biaya dan jauh dari domisili, usai menjalani 10 hari perawatan di rumah sakit dokter Soetomo, kami pihak keluarga pun memutuskan membawa pulang dan merawat jalan Maura, dampaknya dalam kurun waktu dua bulan terakhir, perut anak saya semakin membesar," kata Lasinem, Senin (05/06/2023).
Sementara itu, pihak desa setempat tidak tinggal diam, baik kades maupun perangkat desa terus berupaya meminta pertolongan ke berbagai pihak, guna kesembuhan Maura termasuk mengurus BPJS Kesehatan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Yoni Setyo Rahmawanto |
| Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi