JEMBER, Suaraindonesia.co.id – Ratusan pendekar Setia Hati terate (PSHT) Cabang Jember, Pusat Madiun memadati jalan nasional di Desa/Kecamatan pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (28/08/2023).
Mereka memakai seragam sakral lengkap dengan mori, seraya melakukan orasi agar tugu PSHT yang berada di pinggir jalan tidak dihancurkan.
Bahkan, sebagian terlihat menangis, sebagai luapan rasa cinta karena lambang organisasi yang dicintai akan ditertibkan.
Massa menganggap, kebijakan pemerintah terkesan tergesa-gesa dan terkesan kurang melakukan pendekatan secara emosional.
“Beri kami waktu. Ini simbol kebanggaan kami. Simbol budaya dan kami mendirikan sendiri dari uang kami. Mengapa harus ditertibkan,” teriak massa.
Kendati begitu, sesepuh warga Tingkat 2 Muhtaris, turun langsung ke lapangan untuk menenangkan massa.
Dengan menggunakan pengeras suara microfone, Muhtaris meminta para pendekar untuk legowo dan ikhlas.
“Tolong adik-adik bisa memahami dan mengerti. Penertiban tugu ini, sudah hasil kesepakatan pengurus,” ucapnya, diikuti suara riuh.
Terpantau di lapangan, personil kemanan khusus dari PSHT Pamter, kepolisian dan TNI terlihat bejaga-jaga di sekitar lokasi.
Walaupun demikian, kemacetan mengekor tidak bisa dihindarkan. Namun, dengan kesigapan kepolisian dibantu Pamter terus berusaha diurai.
Sementara massa terus berdatangan dari berbagai arah, menggunakan seragam serba hitam. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ambang Hari Laksono |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi