SUARA INDONESIA

Sidak Jembatan Ruas Bungatan Suboh, DPRD Situbondo Temukan Kejanggalan

Syamsuri - 07 September 2023 | 17:09 - Dibaca 3.75k kali
Peristiwa Daerah Sidak Jembatan Ruas Bungatan Suboh, DPRD Situbondo Temukan Kejanggalan
Anggota Komisi III DPRD Situbondo, saat melakukan Sidak ke Lokasi Pergantian Jembatan ruas Bungatan - Suboh, Kabupaten Situbondo. ( Foto : Syamsuri/Suaraindonesia.co.id)

SITUBONDO, Suaraindonesia.co.id - Komisi III DPRD Situbondo melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi pembangunan penggantian jembatan ruas Bungatan-Suboh Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Kamis (07/09/2023).

Dalam Sidak tersebut, komisi III DPRD Situbondo memastikan kondisi proyek pembangunan penggantian jembatan ruas Bungatan - Suboh dikerjakan oleh CV Intisari yang menjadi keluhan masyarakat setempat.

Ternyata setelah sampai di lokasi, banyak menemukan beberapa kejanggalan, salah satunya didalam perencaannya tidak ada penahan jalan dan penangkis airnya.

Padahal anggaran yang bersumber dari DAK dan digunakan untuk pembangunan pergantian jembatan tersebut sangat besar yaitu sebesar Rp. 4,6 miliar lebih.

Disamping itu, jalan alternatif yang sudah dibuat oleh rekanan juga tidak memenuhi syarat, sehingga banyak masyarakat yang melewati jalan pintas tersebut banyak yang khawatir karena posisinya kebawah, karena takut jatuh.

Ketua Komisi III DPRD Situbondo, Arifin mengatakan, sidak tersebut dilakukan karena banyaknya pengaduan dari masyarakat ke DPRD Situbondo terkait pelaksanaan pembangunan pergantian jembatan ruas Bungatan - Suboh yang dikerjakan oleh CV  Intisari yang bersumber dari DAK sebesar kurang lebih Rp. 4,6 miliar dan dianggap gagal.

"Ketika turun langsung ke lokasi, kita memang banyak menemukan beberapa kejanggalan, salah satunya tidak ada penahan jalan dan tangkis air di sekitar pembangunan pergantian jembatan tersebut. Tentu ini sangat mengkawatirkan juka pembangunan pergantian jembatan ruas Bungatan - Suboh  terus dilanjutkan," jelasnya.

Menurutnya, jalan alternatif yang telah dibuat oleh pihak rekanan ini tidak kokoh atau kuat, sehingga ketika dirinya melihat langsung ke lokasi, jalan alternatif yang dilewati oleh pengguna jalan, memang menakutkan karena posisinya turun kebawah, dan ketika ini tidak segera diperbaiki atau dinaikkan, itu akan bisa menelan korban.

"Walaupun bahan yang digunakan untuk pembangunan jembatan ini menggunakan redimix, ketika disamping kanan kirinya masih belum ada penahan jalan dan penangkis air, rasanya sangat sulit jembatan yang dibangun ini akan bertahan kokoh sampai tahunan untuk dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya bagi pengguna jalan di jembatan yang baru dibangun ini," ujarnya.

Untuk menidaklanjuti temuan tersebut, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Dinas PUPP sebagai leading sektor dan rekanannya, untuk dimintai klarifikasi terkait bangunan jembatan yang tidak sesuai denhan harapkan bersama.

Sementara itu, Pelaksana proyek atau rekanan, yang akrab di sapa ahong menjelaskan pihaknya sebagai rekanan dari pekerjaan proyek pembangunan pergantian jembatan ruas Bungatan - Suboh ini sudah melaksanakan sesuai dengan perencanaan yang ada.

"Apa yang menjadi temuan Komisi III DPRD Situbondo di dalam perencaannya memang tidak tercantum adanya anggaran untuk penahan jalan dan penangkis air di sekitar pembangunan jembatan tersebut," bebernya.

Jadi, dalam melaksanakan pekerjaan proyek yang sudah sesuai dengan perintah PPK ini, dan apabila nanti misalnya tidak sesuai dengan RAB nya, maka secara otomatis akan menjadi temuan BPKP.

"Terkait masalah jalan alternatif yang telah dibuat ini dianggap kurang pas  dan kokoh untuk dilewati oleh masyarakat, dan pengguna jalan karena posisinya memang dari awal ada dibawah, namun kita selaku rekanan dari  pekerjaan proyek jembatan ini bersedia untuk memperbaiki dan menaikkan jalan pintas tersebut, sehingga  masyarakat yang melewati jalan pintas tersebut menjadi tidak kawatir lagi dan enak saat dilewati," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya