SUARA INDONESIA

Dampak PPKM Darurat, Banyak Karyawan Restoran di Tuban Terpaksa Dirumahkan

M. Efendi - 26 July 2021 | 18:07 - Dibaca 2.32k kali
Peristiwa Dampak PPKM Darurat, Banyak Karyawan Restoran di Tuban Terpaksa Dirumahkan
Terlihat banyak kursi yang terpaksa dilipat oleh Manajer Seafood Pantai Kelapa Tuban, karena kondisi sepi dan hanya menerapkan sistem order, (Diah/Suaraindonesia.co.id)

TUBAN - Dampak masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang tak kunjung usai, kian dirasakan dari berbagai kalangan, termasuk para pemilik usaha restoran di Kabupaten Tuban.

Seperti halnya Restoran Seafood yang berada di area Wisata Pantai Kelapa, Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Pasalnya wisata tidak bisa buka. Pada akhirnya restoran juga terkena imbasnya, termasuk karyawan banyak yang dirumahkan.

Manajer Restoran Seafood Tuban, Andika Bashori mengatakan, sejak berdirinya restoran seafood pada bulan Maret lalu tahun 2021, sampai sekarang omzet yang didapatkan kian menurun.

"Hampir 90% mengalami penurunan, memang efek dari PPKM Darurat tidak boleh makan ditempat. Sedangkan orang datang kesini memang mau makan, tidak dibungkus," ungkap Andika Bashori kepada tim suaraindonesia.co.id. Senin (26/7/2021).

Dampak tersebut juga dirasakan oleh karyawannya, Andika Bashori menjelaskan, ada 25 karyawan yang terpaksa dirumahkan. Meski begitu pemilik resto tidak ingin memecat karena tak tega dengan para karyawan.

"Kasihan kalau semuanya kita rumahkan, jadi sistem kita buat bergantian. Dalam 1 hari ada 3 karyawan yang masuk. Jadi skemanya seperti itu, umpama dia hari ini masuk kerja brati 7 hari libur, besok ganti orang lagi, biar semua rata," jelas dia.

Andika sapaan akrabnya juga menambahkan, karyawan masih bisa bekerja dan menerima sedikit gaji dari penjualan rice box atau nasi kotak dengan sistem online. Meski pada dasarnya restoran yang mengutamakan menu khas Tuban yaitu seafood beralih ke rice box yang menunya tidak hanya seafood agar bisa dimakan oleh semua kalangan dengan harga terjangkau.

"Itu saja untung-untungan kita punya menu rice box, orang beli pun kita antar dan gratis ongkir. Dari situ kita bisa memberikan sedikit tali asih untuk karyawan," tambahnya.

Menurut dia, dalam satu hari keuntungan yang didapatkan hanya Rp 100.000 sampai Rp 150.000. Jika dibandingkan dari sebelumnya, keuntungan bisa mencapai 6 juta dalam perhari.

"Kalau berbicara kerugian, kita lebih rugi dibahan baku dan penggajian karyawan sih. Karena bahan baku yang kita pilih harus tetap fresh tidak boleh lebih dari 3 hari," tutur dia.

Ia juga berharap adanya PPKM Darurat yang diperpanjang ini, tempat usaha kuliner bisa buka kembali dan makan ditempat. Sebab jika mengandalkan sistem Delivery Order atau dibungkus pemilik usaha maupun karyawan tidak bisa hidup.

"Kalaupun diperpanjang, mungkin kita boleh buka sampai jam 9 malam dan boleh makan ditempat," tutupnya. (Diah). 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M. Efendi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya