SUARA INDONESIA

Sepi Penumpang, Gapasdap Minta Penyeberangan Jangkar-Lombok Dikaji Ulang

Muhammad Nurul Yaqin - 16 August 2023 | 18:08 - Dibaca 720 kali
Peristiwa Sepi Penumpang, Gapasdap Minta Penyeberangan Jangkar-Lombok Dikaji Ulang
Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai dan Penyeberangan (Gapasdap) Banyuwangi, Gede Putu Widiana. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Pembukaan jalur penyeberangan dari Pelabuhan Jangkar, Situbondo ke Lembar, Lombok, ternyata sepi penumpang.

Sepinya penumpang ini dibenarkan Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai dan Penyeberangan (Gapasdap) Banyuwangi, Gede Putu Widiana. 

Menurutnya, dari dua kapal yang dioperasikan di Pelabuhan Jangkar, belum diminati penumpang. Terutama para sopir truk yang menjadi target pasar. 

“Kalau kami lihat, daya tarik penumpang belum maksimal. Hari ini, kami lihat baru ada dua truk besar yang masuk kapal. Kendaraan lain masih kosong,” kata Putu.

Ia menyebut, hingga hari kedua pembukaan, Rabu (16/08/2023) siang, penumpang yang akan menyeberang masih minim. 

Dalam satu kapal, hanya dua truk besar yang masuk. Kendaraan pribadi dan penumpang pejalan kaki masih nihil. 

Sepinya minat penumpang ini dipicu beberapa hal. Diantaranya, akses jalan yang kurang maksimal. Termasuk jembatan ke lokasi pelabuhan. 

"Lalu, kendaraan yang menumpang dibatasi jenis tronton ke bawah," kata Putu.

Belum lagi, lanjutnya, banyak jaringan kabel yang ikut mengganggu akses kendaraan ke pelabuhan.

Penyebab lainnya, harga tiketnya lebih mahal dibandingkan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. 

Bahkan, untuk kendaraan besar selisihnya bisa tembus hingga Rp 800 ribu. 

“Memang bagi para sopir agak berat. Imbasnya juga pada operator kapal,” tegas Putu. 

Sepinya penumpang ini membuat operator kapal kelimpungan. Apalagi, biaya penyeberangan cukup mahal. Pihaknya berharap, rute penyeberangan Situbondo – Lombok ini bisa dievaluasi lagi. 

Sebab, biaya operasional cukup berat tanpa didukung animo penumpang. 

“BBM kita bisa habis sekitar 5 ton jika dari Jangkar. Jika penumpangnya sepi, jelas berat bagi operator,” jelasnya. 

Sebagai informasi, jalur penyeberangan Jangkar-Lombok mulai dibuka, Selasa (14/08/2023) siang. 

Rute baru ini dibawah kendali operator PT Indonesia Ferry (ASDP) Ketapang-Gilimanuk. Tujuannya, menambah jumlah layanan penyeberangan dari Jawa ke Lombok. 

Sebelumnya, jalur penyeberangan ke Lombok dibuka dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Sedikitnya ada 7 kapal yang melayani rute panjang ini. 

Seiring dibukanya jalur Jangkar-Lombok, dua kapal yang beroperasi di Ketapang diperbantukan ke Pelabuhan Jangkar. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV