SUARA INDONESIA, TUBAN - Kapolres Tuban AKBP Oskar Syamsudin mengungkapkan Briptu TW yang tewas gantung diri, bukan bertugas sebagai ajudannya atau aide-de-camp (Adc), melainkan sopir.
Dia menjelaskan, Briptu TW sebelumnya bertugas di Satlantas. Kemudian, saat dirinya menjabat sebagai Kapolres Tuban pada Juli 2024, ditarik menjadi sopirnya.
“Bukan ajudan iya, tapi driver (sopir, Red) saya,” ujar AKBP Oskar, Jumat (16/08/2024).
Oskar menjelaskan, sebelum bunuh diri, Briptu TW masih mengantarkan dirinya ke kegiatan pembagian air bersih di Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban pada 13 Juli 2024 kemarin.
Namun demikian, dirinya belum mengetahui secara pasti alasan kenapa Briptu TW nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Mantan Kapolres Batu ini meminta publik agar sabar menunggu, sebab saat ini motif bunuh diri Briptu TW masih didalami oleh Polda Jawa Timur.
“Kemarin sudah dilakukan penyelidikan Polda Jawa Timur langsung. Jadi kita nanti sama-sama menunggu penjelasan dari Polda langsung iya,” kata Oskar.
Diketahui, Briptu TW ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya di kompleks Perumahan Griya Manunggal Asri, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban Jawa Timur pada Kamis (14/08/2024).
Jasad anggota polisi berpangkat Briptu yang saat ini bertugas menjadi ajudan Kapolres Tuban AKBP Oskar Syamsudin diketahui pada Kamis (14/08/2024) dini hari.
TW ditemukan dalam keadaan gantung diri di dalam rumah menggunakan rafia merah. Saat kejadian, TW mengenakan celana jins warna hitam dan kaus abu-abu bermotif biru.
Beberapa warga sekitar perumahan menuturkan, sekitar pukul 01.20 WIB terlihat sejumlah anggota kepolisian keluar masuk di rumah dengan pagar berwarna putih tersebut. Warga pun dilarang mendekat ke tempat kejadian perkara (TKP). (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi