SUARA INDONESIA, TUBAN - Sebanyak empat orang mengalami luka bakar saat melakukan perbaikan tangki gas elpiji di pabrik Kecap Laron di Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 994, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Mereka adalah Bahrul Ilmi, Roikhan, dan Andre yang semuanya merupakan warga Desa Dungus, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Sedangkan satu lagi bernama Kusbara warga Bubutan, Surabaya. Mereka kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Koesma Kabupaten Tuban.
Direktur RSUD dr. Koesma Kabupaten Tuban, Moh. Masyhudi mengatakan, empat korban ledakan masih dalam perawatan intensif. Ia menyebut tiga orang dalam kondisi stabil dan satu kritis.
“Untuk tiga orang sekarang kondisinya stabil. Sedangkan satu orang bernama Kusbara kondisi parah,” kata Masyhudi saat dihubungi, Selasa (17/09/2024).
Masyhudi menjelaskan, kondisi Kusbara kritis karena mengalami luka bakar pada tubuhnya sebesar 80 persen. Kusbara dirawat di ruang ICU.
“Untuk pasien Kusbara ini dengan luka bakar 80 persen. Kondisinya kritis GCS (tingkat kesadaran) 111. Kita terus berupaya maksimal dan sebaik-baiknya,” terangnya.
Sementara hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak pabrik Kecap Laron Tuban terkait insiden meledaknya tangki elpiji tersebut.
Diberitakan sebelumnya, tangki elpiji kapasitas 800 liter di pabrik Kecap Laron Tuban meledak saat proses perbaikan. Insiden itu diketahui warga sekitar pukul 12.30 WIB pada Senin 16 September 2024. Akibatnya, empat pekerja mengalami luka bakar.
Dari keterangan warga, setelah terjadi ledakan kemudian disusul dengan kepulan asap hitam yang membumbung tinggi dari dalam pabrik kecap tersebut.
Peristiwa tersebut bermula saat korban tengah melakukan perbaikan tangki gas elpiji. Saat itu, empat pekerja sedang berada di dalam tangki yang hanya menggunakan alat kompresor.
Diduga saat proses perbaikan mengalami korsleting listrik sehingga muncul percikan api dan disusul dengan ledakan. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi