SUARA INDONESIA, SIDOARJO - Lahan sawah pertanian di tiga desa di Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mengalami gagal panen menyusul kekeringan yang melanda selama musim kemarau. Desa yang terdampak adalah Segodobacang, Banjarwungu, dan Mergosari.
Krisis air menjadi pemicu utama gagalnya hasil panen, karena lahan pertanian tak mendapat pasokan air yang cukup untuk menunjang pertumbuhan tanaman.
Kondisi tersebut semakin diperburuk oleh serangan hama tikus, yang mempercepat kerusakan dan kerugian bagi para petani.
Para petani kini menghadapi tantangan besar dalam memulihkan lahan mereka menjelang musim tanam berikutnya.
Mereka berharap pemerintah daerah segera memberikan solusi, seperti bantuan air irigasi dan penanganan hama, untuk mencegah kerugian yang lebih besar di masa mendatang.
Merespons hal tersebut, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo, Eni Rustianingsih mengaku telah mengerahkan tim ke lapangan untuk mengevaluasi dampak kekurangan air yang terjadi. Langkah tersebut telah dilakukan sebagai bagian dari upaya mitigasi agar kerugian tidak semakin meluas.
"Direktur Perlindungan Tanaman dari pusat telah turun langsung ke Desa Segodobacang, Kecamatan Tarik sebagai tindak lanjut atas permohonan Dinas Pertanian Sidoarjo," ujar Eni Rustianingsih saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Disamping itu, kata Eni, pemerintah desa sebelumnya juga telah berupaya semaksimal mungkin. Namun, kondisi di lapangan menunjukkan masih terjadinya kegagalan panen.
"Di tingkat daerah, Kepala Desa dan Dinas Pertanian Sidoarjo sudah bekerja optimal, tetapi kenyataannya di lapangan masih ada lahan yang gagal panen," terangnya.
Terkait bantuan pompa untuk mengatasi kekeringan, Eni menegaskan bahwa hal tersebut bukan bagian dari tugas pokok dan fungsinya (tupoksi). "Fokus utama kami saat ini adalah memperkuat program asuransi pertanian," tuturnya.
"Sesuai dengan tupoksi kami, yang terpenting adalah pemerintah pusat mengetahui adanya kekurangan air di Sidoarjo dan mendorong program asuransi pertanian untuk mengurangi dampak gagal panen," paparnya.
Dalam mencari solusi jangka panjang, Eni mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama agar permasalahan gagal panen di Sidoarjo dapat segera teratasi. "Kita cari solusi bersama, karena pertanian ini melibatkan berbagai pihak," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Amrizal Zulkarnain |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi