SUARA INDONESIA - Jerman kembali dikejutkan oleh ancaman terorisme, setelah penangkapan seorang pria bernama Omar A. yang diduga merencanakan serangan terhadap Kedutaan Besar Israel di Berlin.
Penangkapan ini terjadi pada Sabtu malam di rumahnya yang terletak di Bernau, pinggiran ibu kota Jerman.
Menurut pihak kejaksaan federal Jerman, Omar A. merupakan warga Libya yang terhubung dengan kelompok teroris Negara Islam (ISIS).
Jaksa penuntut mengungkapkan bahwa Omar A. diduga merencanakan “serangan besar-besaran menggunakan senjata api” ke Kedutaan Besar Israel.
Dalam persiapannya, dia dikabarkan telah berkomunikasi dengan seorang anggota ISIS melalui aplikasi pesan singkat, menandakan dukungan ideologisnya terhadap kelompok teroris tersebut.
Penangkapan ini merupakan sinyal akan meningkatnya ancaman terhadap fasilitas-fasilitas yang dianggap sebagai target oleh kelompok ekstremis.
Duta besar Israel untuk Berlin, Ron Prosor, menyoroti bahwa “anti-Semitisme Muslim” bukan hanya sekadar retorika, tetapi dapat memicu tindakan terorisme.
Pernyataan ini semakin relevan dengan situasi global saat ini, di mana ketegangan antara Israel dan Hamas meningkat sejak serangan pada 7 Oktober 2023.
Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, menegaskan pentingnya melindungi lembaga-lembaga Yahudi dan Israel di Jerman.
Ia juga menyatakan bahwa penegak hukum selalu bersiaga untuk mencegah segala bentuk kekerasan yang berkaitan dengan ideologi ekstremis.
Omar A. ditangkap setelah pihak berwenang mendapatkan informasi dari badan intelijen asing.
Meskipun dia tidak pernah terdaftar dalam daftar pengawasan militan di Jerman, penyelidikan yang lebih dalam dilakukan setelah ditemukan indikasi rencana serangan.
Selama penggeledahan di rumahnya, otoritas juga memeriksa properti lain yang terhubung dengan orang-orang terdekatnya.
Informasi terbaru mengindikasikan bahwa Omar A. tiba di Jerman pada November 2022 dan mengajukan permohonan suaka yang ditolak pada September 2023.
Situasi ini menunjukkan bahwa ancaman terorisme di Eropa, khususnya di Jerman, masih sangat nyata.
Pihak berwenang telah meningkatkan kewaspadaan setelah serangkaian insiden yang menunjukkan potensi serangan, termasuk tembakan yang terjadi di depan konsulat Israel di Munich.
Ledakan dekat kedutaan besar Israel di Denmark dan penembakan di kantor misi Israel di Swedia juga menunjukkan bahwa ancaman ini tidak hanya terbatas pada Jerman.
Penangkapan Omar A. adalah pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan tindakan cepat dari pihak berwenang dalam menghadapi potensi ancaman terorisme, serta perlunya kerjasama internasional dalam memerangi ekstremisme.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aditya Mulawarman |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi