SUARA INDONESIA, CILACAP - Akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Cilacap dalam tiga hari terakhir, menyebabkan 5 desa di Kecamatan Kroya dan Nusawungu terendam banjir.
Tak hanya merendam rumah-rumah warga, banjir juga merendam sejumlah akses jalan dan pekarangan. Kondisi ini memaksa sejumlah warga yang terdampak terpaksa mengungsi di tempat yang aman.
Saat dikonfirmasi, Kepala UPTD BPBD Kroya Mijan mengatakan, dari jumlah 5 desa yang terendam banjir, 3 desa di Kecamatan Kroya. Sedangkan 2 desa lainnya di Kecamatan Nusawungu.
"Untuk Kecamatan Kroya sendiri ada desa Gentasari, kemudian desa Mujur Lor dan desa Kedawung. Untuk desa Gentasari, itu di dusun Karag dengan ketinggian air 20 sampai 50 centimeter, ada 1 KK 2 jiwa yang mengungsi," ujar Mijan, Senin (2/12/2024).
Kemudian, lanjut dia, banjir di desa Mujur Lor, tepatnya di dusun Pecangakan dan Tegalanyar. "Disana sementara tidak ada yang mengungsi karena genangan air masih relatif, belum ada yang sampai masuk ke dalam rumah warga," papar Mijan.
Sedangkan di desa Kedawung, lokasi banjir berada di dusun Kedawung Kulon RT 01 RW 03. "Yang mengungsi ada 1 KK 6 jiwa. Memang itu berada di dataran rendah dengan ketinggian air 25 sampai 75 centimeter," kata Mijan.
Mijan menyebut, banjir terjadi sejak Kamis (28/11/2024) kemarin. "Tadi siang ada pengobatan gratis dari Puskesmas II Kroya kerjasama dengan RSU Aghisna Medika untuk melayani masyarakat yang mengalami gatal-gatal setelah banjir," ungkap Mijan.
Sementara wilayah terdampak banjir di Kecamatan Nusawungu yakni di desa Klumprit, tepatnya di dusun Nusadem. "Ketinggiar air di dalam rumah 5 sampai 10 centimeter. Kalau di luar rumah ketinggian 50 centimeter sampai 1 meter dan ada pengungsi 2 KK 5 jiwa," jelas Mijan.
Selanjutnya banjir juga terjadi di desa Kedungbenda. Kendati demikian, Mijan memastikan banjir di wilayah tersebut masih tergolong aman. "Masih aman, tidak sampai masuk ke rumah warga. Banjir masih di pekarangan sama di jalan," tuturnya.
Sementara itu, terkait jumlah keseluruhan warga terdampak akibat banjir tersebut, Mijan belum bisa memastikan. Hal itu lantaran sampai saat ini masih dalam pendataan. "Masih dalam pendataan, kebetulan banyak sekali," ucapnya.
"Kami juga masih berkoordinasi dengan relawan yang berada di wilayah seperti di desa Gentasari ada relawan kodok ijo. Kemudian di Mujur Lor juga ada relawan desa dan MDSC," lanjutnya.
Kendati demikian, Mijan mengaku pihaknya juga turut terjun ke lapangan guna mencari informasi lebih lanjut. "Kami pun juga berkoordinasi dengan pihak Puskesmas II Kroya dan RSU Aghisna Medika apabila membutuhkan obat-obatan," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Satria Galih Saputra |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi