BANYUWANGI - Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kampung Roti, Desa Gambiran, Banyuwangi, antusias begitu mengetahui ada program UMKM Naik Kelas dari Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas - H Sugirah (Ipuk-Sugirah).
Di desa tersebut banyak usaha roti yang dikelola rumah tangga. Usaha rumahan itu telah berlangsung secara turun temurun. Nama merek rotinya juga berdasarkan nama pemiliknya. Seperti Aruma Bakery, Ratna Bakery, Jessica Bakery, dan lain sebagainya.
"Usaha roti ini sudah ada sejak kakek saya. Ini usaha keluarga," kata Miftahul Huda, pemilik Aruma Bakery di Kampung Roti, Jumat (23/10/2020).
Huda mengatakan di tempat usahanya terdapat 50 pekerja. Setiap hari pihaknya bisa memproduksi hingga 5.000 roti, untuk memenuhi kebutuhan di seluruh Banyuwangi.
Ia pun sangat tertarik dengan program UMKM Naik Kelas yang diusung Ipuk. Menurutnya usaha roti yang dikembangkan masih secara tradisional dan turun temurun. Pihaknya berharap dengan program UMKM Naik Kelas yang diusung Ipuk, usaha roti yang ada di desanya bisa berkembang dengan berbagai inovasi.
"Kami berharap ketika Ibu Ipuk terpilih sebagai bupati, usaha roti di kampungnya bisa menjadi lokasi pelatihan dan pendampingan. Kami ingin usaha kami bisa lebih berkembang lagi. Karena itu kami sangat menyambut positif program UMKM Naik Kelas dari Bu Ipuk. Kami ingin terlibat di dalam program tersebut," kata Huda.
Di tempat produksi ini, Ipuk sempat mencicipi roti hasil buatan masyarakat di sana. "Rotinya enak sekali. Ini menjadi potensi bagi kampung ini, untuk membuka lapangan kerja," tukas Paslon Nomor Urut 2 di Pilbup Banyuwangi ini.
Ipuk menyampaikan dengan program UMKM Naik Kelas, para pelaku usaha roti di kampung ini bisa memanfaatkan berbagai fasilitas yang disiapkan. Seperti bantuan alat usaha, pendampingan, pelatihan, dan lainnya. "Termasuk kami fasilitasi berbagai sertifikasi, misalnya kehalalan produk," janjinya.
Lebih jauh Ipuk mengatakan, kedepan usaha rumahan lain juga akan difasilitasi, seperti sertifikasi PIRT yang sangat penting sebagai bukti bahwa usaha makanan-minuman rumahan yang dijual memenuhi standar produk pangan yang berlaku.
Dengan tekat yang kuat, Ipuk menuturkan pada tahun pertama kepemimpinan jika diberi amanah, dia menargetkan bisa membawa 10.000 UMKM Naik Kelas.
"Gol dari program ini adalah peningkatan pendapatan UMKM sekaligus perluasan lapangan kerja dari UMKM-UMKM yang terus ekspansif. Termasuk di Kampung Roti ini,” jelas Ipuk.
Apalagi di masa pandemi seperti ini, kata dia, yang dibutuhkan di masa pandemi ini adalah menggerakkan ekonomi arus bawah, yaitu UMKM.
Dalam konsep UMKM Naik Kelas ala Ipuk-Sugirah, setiap UMKM bakal mendapatkan berbagai fasilitas. Mulai pelatihan manajemen bisnis, akses modal bersubsidi, alat bantu produksi, sertifikasi (PIRT, Halal, BPOM, dan sebagainya), pelatihan manajemen keuangan, pelatihan pemasaran online, branding (termasuk kemasan), fasilitasi pemasaran (business matching, dukungan marketplace nasional, dan lainnya). (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : |
Komentar & Reaksi