TRENGGALEK - Perbaikan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) terus dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umun (KPU) Trenggalek.
Karena data yang di peroleh KPU Trenggalek masih ada 11.216 data calon pemilih yang belum rekam KTP-el.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan Dinas Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil)," ungkap Komisioner KPU Trenggalek Divisi Perencanaan, Data dan Informasi M. Indra Setiawan, Jum'at (13/11/2020).
Lanjut Indra, masih ada 11.216 data calon pemilih yang belum rekam KTP-el, sedangkan untuk domain tentang perekaman KTP-el ada di Dispendukcapil. Maka KPU terus melakukan koordinasi terkait hal itu.
"Koordinasi ini agar calon pemilih yang telah masuk dalam DPT tersebut mendapatkan KTP-el," tuturnya.
Karena menurut Indra, itu telah diatur dalam PKPU Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kedua Atas PKPU Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pilbup Tahun 2020.
Disana disebutkan calon pemilih dalam menggunakan hak pilihnya wajib membawa form C pemberitahuan atau undangan dan KTP-el ketika datang ke Tempat Pemilihan Suara (TPS).
"Jadi jika berbicara tentang peraturan, calon pemilih yang bisa mencoblos harus memiliki KTP-el," katanya.
Masih menurut Indra, kendati tidak memiliki KTP-el, yang telah tercatat dalam DPT untuk calon pemilih tetap bisa menggunakan hak pilihnya dengan penyikapan.
Namun dimungkinkan nanti ada beberapa pihak yang mempermasalahkan terkait hal tersebut. Sehingga akan lebih baik jika seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.
"Hal ini untuk mengantisipasi jika ada pihak yang mempermasalahkannya," tegas Indra.
Namun hal tersebut bisa berubah jika ada Surat Edaran (SE) terbaru dari KPU RI. Sebab bisa saja mendekati hari pencoblosan muncul SE baru yang menjabarkan tentang hal tersebut.
"Meski demikian kami mengantisipasi jika tidak ada SE terbaru, maka akan lebih baik jika semua persyaratan itu dipenuhi," tutup Indra.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi