GRESIK - Paslon nomor urut 2 Fandi Akhmad Yani - Aminatun Habibah (Niat) menyoroti buruknya Standart Pelayanan Minimal (SPM) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Kabupaten Gresik selama 10 tahun terakhir yang tidak kunjung ada solusi konkrit bagi masyarakat.
Fandi Akhmad Yani atau yang akrab disapa Gus Yani, menyoroti masalah itu saat Cabup Moh. Qosim memaparkan programnya terkait penanganan PDAM Giri Tirta dalam debat publik Cabup dan Cawabup perdana yang digelar Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Gresik.
Gus Yani menyebut persoalan air di kabupaten dampak kerugiannya cukup besar bagi masyarakat. Saat ini di Kecamatan Kebomas dan Kota Gresik mayoritas masyarakat menjadi pelanggan PDAM Giri Tirta. Tak jarang para pelanggan kerap kesulitan mendapatkan air bersih dari PDAM Giri Tirta.
"Di kecamatan kota Gresik saja misalnya, masyarakat masih kesulitan mendapatkan pelayanan distribusi air bersih dari PDAM. Apalagi kebutuhan air bersih untuk masyarakat yang berada di pelosok Gresik," ujarnya, Sabtu malam (21/11/2020).
Gus Yani menekankan dalam debat kemarin. Jika ia dan Bu Min terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gresik. Ia menjamin masyarakat Gresik dalam 100 hari kerja langsung dilakukan perbaikan distribusi air PDAM.
"Saat ini masih terjadi kebocoran air dari saluran PDAM di angka 35 persen lebih. Kedepan kami akan menekan kebocoran itu di bawah angka 15% dengan cara maintenance rutin yang selama ini oleh pemerintah daerah tidak pernah dilakukan padahal kondisi pipa PDAM sudah banyak yang lapuk di sejumlah titik," katanya.
Gus Yani bercerita saat menyapa warga di kelurahan Sukorame, kecamatan kota Gresik. Ia mendapat keluhan warga soal pelayanan PDAM yang mengecewakan. Dijelaskan Gus Yani bahwa di kelurahan tersebut sudah bertahun-tahun tidak dialiri air PDAM. Padahal sebagian warga masih berlangganan PDAM.
"Ironisnya masyarakat yang berlangganan masih mendapat tagihan air PDAM. Sementara air yang diterima sangat minim. Bahkan sering tidak mengalir ke rumahnya. Maka dalam 100 hari kerja Niat nanti PDAM akan kami kembalikan lagi fungsi awal sebagai Perusahaan Daerah (PD) berbasis pelayanan yang memprioritaskan kepuasan pelanggan. Bukan berbasis pendapatan seperti sekarang," terangnya.
Sementara menurut pengakuan salah seorang pelanggan PDAM warga kelurahan Kebungson, Mulyono. Distribusi air PDAM di kelurahannya hanya mengalir 2-3 hari dan selanjutnya tidak mengalir lagi sampai berbulan-bulan. Bahkan kondisi itu sudah terjadi dalam setahun terakhir.
"Ya kondisi ini membuat keluarga saya susah. Mau mandi nggak bisa, nyuci nggak bisa, masak juga nggak bisa. Pokoknya untuk kebutuhan sehari-hari jadi susah. Padahal air merupakan kebutuhan pokok bagi kami," ungkap Mulyono.
Seperti diketahui, APBD Gresik tahun 2020 menggelontorkan dana Rp 25 miliar untuk PDAM Giri Tirta. Suntikan itu diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan. Baik kualitas maupun kuantitas. Namun, hingga bulan ini pelayanan PDAM yang dirasakan masyarakat masih sangat buruk.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syaifuddin Anam |
Editor | : |
Komentar & Reaksi