SUARA INDONESIA

KPU Gresik Distribusi Logistik, TNI - Polri Gelar Simulasi Pengamanan Pemungutan Suara

Syaifuddin Anam - 03 December 2020 | 18:12 - Dibaca 1.57k kali
Politik KPU Gresik Distribusi Logistik, TNI - Polri Gelar Simulasi Pengamanan Pemungutan Suara
Simulasi pencoblosan di halaman Mapolres Gresik

GRESIK - Komisi pemilihan umum (KPU) Kabupaten Gresik mulai mendistribusikan logistik Pilkada Gresik. Mulai dari surat suara, kotak suara, tinta dan keperluan lainnya.

Logistik didistribusikan sejak Rabu (2/12) hingga Minggu (6/12) Desember mendatang. Semua dilakukan bertahap. Proses distribusi dikawal ketat aparat kepolisian dan TNI.

"Distribusi ke Bawean sudah sampai hari ini. Untuk kecamatan Sangkapura dan Tambak," kata Ketua KPU Gresik Ahmad Roni, Kamis (3/12/2020).

Sesuai target, seluruh logistik sudah terdistribusi di 18 kecamatan. Kemudian, PPK akan mendistribusikan ke masing-masing desa. "APD sudah lebih dulu sampai di tiap-tiap PPS," ungkapnya.

Disisi lain, TNI - Polri menggelar simulasi pengamanan pemungutan suara dengan protokol kesehatan (Prokes) covid-19. Sejumlah adegan diperagakan dalam simulasi yang digelar di halaman Mapolres Gresik itu.

Kapolres Gresik, AKBP Arief Fitrianto melalui Kabag Ops AKP M. Zaenal Arifin mengatakan, tujuan simulasi untuk memberikan gambaran kepada para penyelenggara, petugas pengamanan dan pemilih dalam melaksanakan pungut dan hitung suara di tengah pandemi covid-19.

"Sehingga pelaksanaan 9 Desember nanti berjalan lancar dengan tetap memperhatikan prokes yang sudah ditetapkan," ungkapnya.

Dijelaskan, ada 12 hal baru yang harus dilaksanakan oleh pemilih dan semua pihak yang terlibat dalam tahap pemungutan suara Pilkada Gresik.

Diantaranya, jumlah pemilih maksimal 500 orang per tempat pemungutan suara (TPS), pengaturan kedatangan jam kehadiran pemilih ke TPS, petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) menggunakan masker selama bertugas, petugas KPPS menggunakan sarung tangan selama bertugas dan pemilih diberikan sarung tangan plastik sekali pakai di TPS.

Kemudian, pemilih yang akan masuk ke TPS dicek suhu tubuh, jika suhu tubuh di atas 37,3 derajat celcius mencoblos di bilik suara khusus.

Selanjutnya, petugas dan pemilih wajib mencuci tangan dan dilarang bersalaman. Harus menjaga jarak saat antri diluar maupun di dalam TPS.

Sehingga, tidak menimbulkan kerumunan. Pemilih setelah mencoblos tidak perlu mencelupkan jari ke dalam tinta namun tintanya diteteskan oleh petugas. Terakhir, dilakukan penyemprotan secara berkala di TPS, menjamin kesehatan KPPS, dan memastikan petugas bebas Covid-19.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syaifuddin Anam
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya