BANYUWANGI- Belasan Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendesak DPP segera menerbitkan SK Kepengurusan DPC PPP Banyuwangi.
Mereka merasa resah dan cemas, lantaran hingga saat ini DPP PPP belum juga mengeluarkan SK Pengurus DPC PPP Banyuwangi. Padahal Muscab sudah dilaksanakan pada Desember 2021 kemarin.
"Muscab kemarin yang terpilih bapak Syamsul Arifin yang dilakukan sesuai AD/ART, bahkan yang memimpin Muscab itu DPW PPP Jawa Timur," kata Zainul Arifin, Koordinator Dapil I yang juga Ketua PAC Kecamatan Wongsorejo ini.
Pihaknya pun melakukan konsolidasi PAC PPP yang dihadiri belasan perwakilan pengurus pada Jumat (2/4/2022), di Dusun Krajan, Desa Gladak, Kecamatan Rogojampi.
"Teman-teman PAC khususnya Dapil I ini bertanya kepada DPW, DPP, padahal Muscab sudah dilakukan dengan sah, kenapa SK sampai saat ini tidak dikeluarkan," kata Zainul.
Biasanya, lanjut dia, 20 hari setelah Muscab SK sudah bisa diturunkan. "Kini sudah berbulan-bulan. Pelaksanaannya Muscab kalau tidak salah pada 12 Desember 2021," kata Zainul.
Pihaknya sepakat Syamsul Arifin sebagai Ketua DPC PPP Banyuwangi, sesuai hasil Muscab yang telah sah.
Menurutnya, Samsul Arifin merupakan kunci kesuksesan PPP ke depannya. Apalagi partisipasinya kepada PAC khususnya Dapil I dinilai luar biasa.
"Kami yang jelas khususnya Dapil I dan mungkin teman-teman Dapil yang lain, mendorong agar SK itu cepat dikeluarkan," pintanya.
Ketua Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) PPP Banyuwangi Siti Nahdiyah juga memiliki tekad yang sama. Pihaknya bersikukuh SK Ketua DPC PPP Banyuwangi tetap kepada Syamsul Arifin.
"Sampai hari ini WPP bersikukuh SK itu untuk pak Syamsul, artinya karena kami semua sudah merasakan bagaimana hasil perjuangan beliau dan teman-teman," pungkasnya.
Sementara Syamsul Arifin yang turut hadir dalam rapat konsolidasi tersebut, bertujuan meredam, karena informasi yang ia dapat mereka yang menanyakan SK Pengurus DPC PPP Banyuwangi akan membuat gejolak.
"Saya keburu dari Bimtek khusus Fraksi PPP di Surabaya, tadi malam penutupan. Terus saya dengar ada teman-teman katanya mau kumpul, menanyakan SK dan ada gejolak. Tapi alhamdulilah saya bisa ketemu, dan kami redam," kata Syamsul. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
| Editor | : M Ainul Yaqin |
Komentar & Reaksi