BANYUWANGI - Pembangunan yang semakin pesat di Kabupaten Banyuwangi, mendapat pujian dari Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur, Irwan Setiawan.
Ada beberapa pembangunan di Banyuwangi yang mendapat apresiasi dari anggota DPRD Jatim periode 2009-2014 dan periode 2014-2019 tersebut.
Irwan mengaku, rencana Bupati Banyuwangi dan jajaran untuk fokus membangun infrastruktur jalan pada tahun 2023, dinilai sangat tempat untuk kemajuan perekonomian daerah.
Dirinya mendorong perbaikan infrastruktur harus ada percepatan dan segera tuntas karena hal itu menjadi harapan besar masyarakat. Jika banyak jalan yang rusak maka akan berdampak pada perekonomian masyarakat.
“Semua harus dipastikan agar berjalan dengan baik terbangunnya jalan poros antar kecamatan utama yang akan dibangun ada di 62 titik dengan pembangunan ruas jalan sepanjang 222,1 kilometer. Harus ada percepatan pembangunan infrastruktur,” paparnya.
Menurut Irwan, hal itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang melesat. Setelah tercatat minus 3,58 persen pada 2020 karena tergerus pandemi, tahun 2021 tumbuh menjadi 4,08 persen.
Pertumbuhan Ekonomi yang tinggi, maka harus diimbangi dengan pembangunan infrastruktur agar tidak terjadi gap antar daerah pedesaan dan perkotaan.
“Dengan infrastruktur yang semakin baik, mobilitas akan semakin cepat. Tentunya akan berdampak kepada kondisi ekonomi masyarakat yang semakin baik pula,” kata Irwan, saat berkunjung ke Banyuwangi, Minggu dan Senin (19-20/2/2023).
Sementara, berdasarkan data BPS, kemiskinan di Banyuwangi pada 2022 berkurang dari 8,07 persen menjadi 7,51 persen. Ini merupakan capaian angka kemiskinan terendah dalam sejarah Banyuwangi. Hal itu juga diiringi dengan penurunan angka pengangguran terbuka yang tersisa 5,26 persen pada 2022.
Irwan mengatakan, penurunan angka kemiskinan ini dinilai nya sangat baik dan harus terus menjadi agenda utama. Dengan adanya pembangunan infrastruktur jalan, geliat ekonomi di pedesaan harapannya akan semakin terasa. Selain itu, pembangunan sumber daya manusia diharapkan juga akan semakin meningkat.
“Tentunya, Banyuwangi tidak hanya semakin dikenal tapi harapannya bisa menjadi pusat pertumbuhan baru Jawa Timur,” tuturnya.
Terakhir, Irwan juga menyoroti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banyuwangi yang telah mengalami peningkatan. Pada 2020 berada dinilai 70,62 dan meningkat cukup signifikan pada 2022. Bahkan tercatat sebagai peningkatan tertinggi di Jawa Timur, pada angka 71,94.
“Capaian IPM Banyuwangi ini sangat bagus. Capaian IPM yang tinggi ini ditandai dengan meningkatnya usia harapan hidup dari 70,72 menjadi 71,06. Juga meningkatnya Indikator harapan lama sekolah dari 13,10 menjadi 13,11. Serta meningkatnya indikator rata-rata lama sekolah dari 7,66 dari sebelumnya hanya 7,42,” papar pria yang biasa disapa Kang Irwan itu.
“Pembangunan berbasis desa juga harus terus ditingkatkan. Tak hanya secara formalitas tapi benar-benar harus terealisir,” imbuhnya.
Irwan menambahkan, prestasi pembangunan desa di Banyuwangi pada Tahun 2022 cukup bagus. Dimana, sudah bebas dari status desa berkembang.
Menurut Kementrian Desa, semua desa di Banyuwangi sudah naik status menjadi desa kategori maju dan mandiri. Bahkan, dua desa di Banyuwangi masuk dalam 10 besar nasional desa terbaik, desa dengan Indeks Desa Membangun (IDM) tertinggi di Indonesia.
“Semoga ini semua harus dijaga jangan sampai hanya formalitas saja tapi harus real. Sinergi dan kolaborasi harus terus ditingkatkan,” pungkas Kang Irwan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi